Tahun baru Islam sebagai momentum introspeksi
24 Oktober 2014 21:05 WIB
ilustrasi Sambut Tahun Baru Islam Sejumlah pelajar Islamic Full Day School (IFDS) Siti Hajar berkeliling ketika pawai taaruf di jalan Letjen Jamin Ginting Medan, Sumut, Jumat (24/10). Pawai tersebut dalam rangka menyambut pergantian tahun baru Islam dari 1435 H ke 1436 H. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana) ()
Mataram (ANTARA News) - Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengajak masyarakat menjadikan momentum tahun baru Islam 1 Muharram 1436 Hijriah untuk introspeksi diri terhadap segala apa yang telah diperbuat.
"Salah satunya, dengan memilih semua bentuk amalan yang baik untuk tetap dipertahankan dan meningkatkan porsi amalan yang baik untuk kita kerjakan, serta meninggalkan semua perbuatan yang tidak bermanfaat, baik untuk diri kita maupun orang di sekitar," katanya dalam acara doa bersama menyambut tahun baru Islam di Mataram, Jumat malam.
Kegiatan doa dan dzikir menyambut tahun baru Islam di lingkup Pemerintah Kota Mataram dimulai menjelang Magrib, diawali dengan pembacaan doa akhir tahun kemudian shalat Magrib berjamaah dilanjutkan dengan doa awal tahun.
Selain itu, dirangkaikan dengan penyampaian tausiyah oleh Ustadz HL Muchsin Effendi tentang uraian makna tahun baru Islam diikuti ribuan pegawai jajaran lingkup Pemerintah Kota Mataram, serta masyarakat umum di sekitar kator wali kota.
Puncak peringatan tahun baru Islam ini dihadiri juga oleh Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, Ketua DPRD Kota Mataram H Didi Sumardi beserta anggota dewan.
Wali kota mengatakan, bulan Muharram bagi umat Islam dipahami sebagai bulan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Bulan Muharram sendiri adalah bulan yang pertama dalam kalender Qamariyah, yang oleh Umar bin Khattab ketika itu merupakan khalifah kedua sesudah Abu Bakar, dijadikan titik awal mula kalender bagi umat Islam dengan diberi nama tahun hijriah.
"Sebagai umat muslim, merupakan kewajiban kita untuk meneruskan teladan Nabi Muhammad SAW dengan tetap beriman, berhijrah, dan berjuang di jalan Allah," katanya.
Terkait dengan itu, wali kota juga mengajak semua karyawan/ karyawati muslim lingkup Pemerintah Kota Mataram serta segenap warga masyarakat Kota Mataram untuk memaksimalkan peran aktif sesuai dengan porsi masing-masing.
Tentunya dalam berbagai program pembangunan yang telah dicanangkan Pemerintah Kota Mataram dalam upaya membawa masyarakat daerah ini ke arah yang lebih baik.
"Sebagai aparat pemrintah, juga harus berhijrah dengan terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat, karena itu merupakan bagian dari ibadah kepada Allah SWT," katanya.
Dalam penyambut tahun baru Islam, pada Jumat pagi digelar pawai "hijratul rasul" yang diikuti lebih dari 15.000 pelajar madrasah se-Kota Mataram.
"Salah satunya, dengan memilih semua bentuk amalan yang baik untuk tetap dipertahankan dan meningkatkan porsi amalan yang baik untuk kita kerjakan, serta meninggalkan semua perbuatan yang tidak bermanfaat, baik untuk diri kita maupun orang di sekitar," katanya dalam acara doa bersama menyambut tahun baru Islam di Mataram, Jumat malam.
Kegiatan doa dan dzikir menyambut tahun baru Islam di lingkup Pemerintah Kota Mataram dimulai menjelang Magrib, diawali dengan pembacaan doa akhir tahun kemudian shalat Magrib berjamaah dilanjutkan dengan doa awal tahun.
Selain itu, dirangkaikan dengan penyampaian tausiyah oleh Ustadz HL Muchsin Effendi tentang uraian makna tahun baru Islam diikuti ribuan pegawai jajaran lingkup Pemerintah Kota Mataram, serta masyarakat umum di sekitar kator wali kota.
Puncak peringatan tahun baru Islam ini dihadiri juga oleh Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, Ketua DPRD Kota Mataram H Didi Sumardi beserta anggota dewan.
Wali kota mengatakan, bulan Muharram bagi umat Islam dipahami sebagai bulan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Bulan Muharram sendiri adalah bulan yang pertama dalam kalender Qamariyah, yang oleh Umar bin Khattab ketika itu merupakan khalifah kedua sesudah Abu Bakar, dijadikan titik awal mula kalender bagi umat Islam dengan diberi nama tahun hijriah.
"Sebagai umat muslim, merupakan kewajiban kita untuk meneruskan teladan Nabi Muhammad SAW dengan tetap beriman, berhijrah, dan berjuang di jalan Allah," katanya.
Terkait dengan itu, wali kota juga mengajak semua karyawan/ karyawati muslim lingkup Pemerintah Kota Mataram serta segenap warga masyarakat Kota Mataram untuk memaksimalkan peran aktif sesuai dengan porsi masing-masing.
Tentunya dalam berbagai program pembangunan yang telah dicanangkan Pemerintah Kota Mataram dalam upaya membawa masyarakat daerah ini ke arah yang lebih baik.
"Sebagai aparat pemrintah, juga harus berhijrah dengan terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat, karena itu merupakan bagian dari ibadah kepada Allah SWT," katanya.
Dalam penyambut tahun baru Islam, pada Jumat pagi digelar pawai "hijratul rasul" yang diikuti lebih dari 15.000 pelajar madrasah se-Kota Mataram.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: