Debu vulkanik erupsi Sinabung selimuti Kecamatan Tiganderket
23 Oktober 2014 23:36 WIB
Erupsi Gunung Sinabung Gunung Sinabung kembali meluncurkan awan panas ketika terlihat di Desa Surbakti, Simpang Empat, Karo, Sumut, Jumat (17/10). (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Medan (ANTARA News) - Debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Kamis, telah meluas dan menyelimuti Desa Mardinding di Kecamatan Tiganderket.
Sekretaris Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Jhonson Tarigan dihubungi dari Medan, Kamis malam, mengatakan erupsi Gunung Sinabung tersebut setiap hari masih terus terjadi.
Bahkan, menurut dia, erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pada hari ini (Kamis, 23/10) diperkirakan ada empat kali mengeluarkan awan panas.
"Jadi, setiap harinya ada saja terjadi erupsi Gunung Sinabung," ujarnya.
Jhonson mengatakan, meski erupsi Gunung Sinabung itu tidak terlalu besar, namun warga di Kabupaten Karo, Kabanjahe dan Berastagi tetap waspada, terutama debu vulkanik yang beterbangan, serta dapat mengganggu kesehatan.
Warga yang berada di sejumlah desa di Kabupaten Karo, masih kelihatan menggunakan masker penutup mulut dan bagian hidung.
"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo telah memberikan bantuan masker dan obat tetes mata ke lokasi yang rawan debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung," kata mantan Kabag Humas Pemkab Karo.
Dia juga menyebutkan, hingga kini tercatat sebanyak 3.287 jiwa atau 1.019 kepala keluarga (KK) pengungsi Sinabung masih tinggal di 16 lokasi penampungan di kabupaten Karo.
"Para pengungsi tersebut berasal dari zona merah atau daerah berbahaya dan hanya berjarak 4 Km dari kawah Gunung Sinabung, yakni Desa Sukameriah, Desa Bekerah dan Desa Simacem," Kata Jhonson.
Sebelumnya, terjadi erupsi gunung Sinabung Kabupaten Karo, Kamis (9/10), sekitar pukul 10.46 WIB. Terjadi awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 3.000 meter ke arah Selatan.
Sekretaris Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Jhonson Tarigan dihubungi dari Medan, Kamis malam, mengatakan erupsi Gunung Sinabung tersebut setiap hari masih terus terjadi.
Bahkan, menurut dia, erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pada hari ini (Kamis, 23/10) diperkirakan ada empat kali mengeluarkan awan panas.
"Jadi, setiap harinya ada saja terjadi erupsi Gunung Sinabung," ujarnya.
Jhonson mengatakan, meski erupsi Gunung Sinabung itu tidak terlalu besar, namun warga di Kabupaten Karo, Kabanjahe dan Berastagi tetap waspada, terutama debu vulkanik yang beterbangan, serta dapat mengganggu kesehatan.
Warga yang berada di sejumlah desa di Kabupaten Karo, masih kelihatan menggunakan masker penutup mulut dan bagian hidung.
"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo telah memberikan bantuan masker dan obat tetes mata ke lokasi yang rawan debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung," kata mantan Kabag Humas Pemkab Karo.
Dia juga menyebutkan, hingga kini tercatat sebanyak 3.287 jiwa atau 1.019 kepala keluarga (KK) pengungsi Sinabung masih tinggal di 16 lokasi penampungan di kabupaten Karo.
"Para pengungsi tersebut berasal dari zona merah atau daerah berbahaya dan hanya berjarak 4 Km dari kawah Gunung Sinabung, yakni Desa Sukameriah, Desa Bekerah dan Desa Simacem," Kata Jhonson.
Sebelumnya, terjadi erupsi gunung Sinabung Kabupaten Karo, Kamis (9/10), sekitar pukul 10.46 WIB. Terjadi awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 3.000 meter ke arah Selatan.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: