Indonesia tembus peringkat 10 besar Asian Paragames
ilustrasi--Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo (kiri) bersalaman dengan sejumlah atlet difabel saat melepas keberangkatan para atlet untuk berlaga di Asean Paragames 2014 di Incheon Korea di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (14/10) malam. Kontingen Indonesia yang berlaga di Asian Paragames berjumlah 70 atlet dan 25 ofisial akan mengikuti delapan cabang olahraga yang dipertandingkan diantaranya Atletik, Bulutangkis, Tenis Meja, Angkat besi, Tempin Bowling, Tenis Kursi Roda, Panahan dan Renang. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal) ()
Sampai pelaksanaan hari kelima atau Kamis, kontingen Indonesia berada pada peringkat kesembilan klasemen sementara perolehan medali dengan sembilan medali emas, sembilan perak, dan 16 perunggu.
Pada hari kelima ini, Indonesia berhasil menyabet lima medali emas dari cabang olahraga renang (satu emas) dan bulu tangkis (empat emas), bahkan perenang Indonesia Mulyana berhasil memecahkan rekor dunia di nomor 50 meter gaya kupu kelompok S4.
Perenang asal Purwakarta, Jawa Barat, ini meraih catatan waktu 39,44 detik sedangkan rekor dunia dipegang perenang Slovakia Darko Duric dengan catatan 40,48 detik yang diraih saat tampil pada Paralympic 2012 di London, Inggris.
Empat medali emas yang dihasilkan dari cabang olahraga bulu tangkis tersebut berasal dari nomor tunggal putra kelompok SL4, tunggal putra kelompok SL3, ganda campuran kelompok SL3.4/SU5, dan ganda putra kelompok Sl3-4.
Pada tunggal putra kelompok SL4, Fredy Setiawan berhasil mengalahkan pemain India Tarun dengan dua game langsung 22/20,21-16, kemudian tunggal putra kelompok SL3 ukun Rukaendi mengalahkan pemain India lainnya Manoi Sarkar dengan dua game langsung 21/14,21/15.
Pada nomor ganda campuran SL 3.4/SU5, pasangan Fredy Setiawan mengalahkan pasangan India Rai Kumar/Parol Datsukhbhai Parmar juga dengan dua game langsung 21-14,21-15.
Pada nomor ganda putra kelompok SL3-4 memang sudah menjadi milik Indonesia setelah terjadi "All Indonesia Final" antara Hery Susanto/Ukun Rukaendi melawan Dwiyoko/Fredy Setiawan.
Pasangan Hery/Ukun berhasi mengungguli Dwiyoko/Fredy dengan dua game langsung 21-15,21-13.
Pada nomor tunggal putra kelompok SU5, pemain Indonesia Karma Dwi Listiyanto gagal meraih medali emas setelah dikalahkan pemain Malaysia Hou Cheah Liek dengan dua game langsung 8-21,11-21.
Sekjen Pengurus Pusat National Paralympic Committee (NPC Indonesia, Pribadi mengatakan, dirinya bersyukur Indonesia bisa meraih sembilan emas dan perolehan ini sudah melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut dia, target Indonesia adalah tujuh medali emas dari keikutsertaannya di delapan cabang olahraga yaitu renang, atletik, bulu tangkis, panahan, ten pin boling, tenis lapangan, angkat berat, dan tenis meja.
"Kita masih memiliki memiliki peluang untuk menambah medali emas karena di cabang olahraga tenis meja beregu putra juga maju ke babak final, kemudian dari beberapa nomor di cabang olahraga atletik," katanya.
Asian Paragames 2014 di Incheon, Korea Selatan, bakal berakhir pada Jumat (24/10) yang penutupannya dilaksanakan malam harinya, sedangkan kontingen Indonesia dijadwalkan kembali pada Sabtu (25/10) pagi waktu setempat.
Tiongkok masih kokoh di urutan pertama dengan 155 medali emas, 93 perak, dan 44 perunggu, disusul tuan rumah Korea Selatan dengan 67 medali emas, 53 perak, dan 71 perunggu, sedangkan posisi ketiga ditempati Jepang dengan 37 medali emas, 44 perak, dan 55 perunggu.
Perolehan medali sementara Asian Paragames 2014 (Emas Perak Perunggu)
1. Tiongkok 155 93 44
2. Korsel 67 53 71
3. Jepang 37 44 55
4. Iran 34 48 28
5. Uzbekistan 21 4 3
6. Thailand 17 33 42
7. Malaysia 14 20 25
8. Hong Kong 9 14 18
9. INDONESIA 9 9 16
10. Vietnam 9 7 12
11. Irak 6 6 18
12. Kazakstan 6 6 11
13. Uni Emirat Arab 4 12 9
14. Taiwan 4 9 20
15. India 3 12 15
16. Qatar 3 - 2
17. Mongolia 2 1 8
18. Saudi Arabia 2 1 1
19. Sri Lanka 1 6 4
20. Yordania 1 3 3
21. Syiria 1 2 2
22. Singapura 1 1 4
23. Filipina - 5 5
24. Kuwait - 4 1
25. Turkmenistan - 2 1
26. Libanon - 2 -
27. Myanmar - 1 5
28. Bahrain - - 2
28. Brunei Darussalam - - 2
29. Korea Utara - - 2
30. Macao - - 1
31. Pakistan - - 1
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014