New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia merosot lebih lanjut pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena persediaan AS melonjak lagi, dengan harga New York jatuh hampir dua dolar AS per barel ke tingkat terendah dalam 16 bulan.

Dalam perdagangan di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember kehilangan 1,51 dolar AS menjadi menetap di 84,71 dolar AS per barel, lapor AFP.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, merosot 1,97 dolar AS menjadi 80,52 dolar AS per barel, tingkat terendah sejak Juni 2012.

"Harga minyak jatuh lagi karena dolar yang lebih kuat dan persediaan minyak jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan," kata analis Jasper Lawler.

"WTI ... sekarang bisa menuju kembali ke 80 dolar AS."

Departemen Energi AS (DoE) melaporkan Rabu bahwa persediaan minyak Amerika melonjak 7,1 juta barel dalam pekan hingga 17 Oktober, lebih dari dua kali lipat ekspektasi pasar.

"Meskipun ini agak lebih kecil dari tumpukan minggu sebelumnya 8,9 juta barel, itu masih jauh lebih besar daripada ... yang diperkirakan," kata analis Forex.com Fawad Razaqzada.

Stok sulingan atau destilat AS, termasuk bahan bakar pemanas, naik sebesar satu juta barel, mengalahkan perkiraan untuk penurunan 1,5 juta barel.

Sementara cadangan bensin berkurang 1,3 juta barel, secara luas sejalan dengan harapan.

Minyak mentah berjangka telah meningkat pada awal transaksi Rabu, karena pedagang mengamati data positif produksi industri dari Tiongkok baru-baru ini.

Namun, kelebihan pasokan dan berlanjutnya kekhawatiran tentang permintaan di pasar utama mempertahankan harga dekat dengan posisi terendah baru-baru ini. (A026)