Persis lawan Martapura berakhir rusuh
22 Oktober 2014 20:03 WIB
Petugas menertibkan suporter yang membuat keributan di lapangan, usai pertandingan sepakbola babak delapan besar Divisi Utama antara Persis Solo dan Martapura FC Kalsel, di Stadion Manahan, Solo, Jateng, Rabu (22/10) petang. Pertandingan yang diwarnai dua kartu merah untuk kedua kubu dan berakhir imbang 1-1 itu berujung kerusuhan antara suporter dan petugas keamanan. (ANTARA FOTO/Andika Betha)
Solo (ANTARA News) - Persis yang menjamu Martapura dengan skor imbang 1-1 pada pertandingan delapan besar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Rabu petang, berakhir rusuh antara penonton pendukung tim tuan rumah dengan aparat.
Persis yang menjamu Martapura FC terjadi kerusuhan diduga dipicu kepemimpinan wasit Ahmadi Jafri yang anggap tidak adil baik dari pemain tim tuan rumah maupun penonton pendukung tim yang dijuluki "Laskar Sambernyawa" itu.
Pertandingan Persis melawan Martapura saat kedudukan imbang 1-1 dimenit 45 dan tambahan waktu tiga menit akhirnya tidak dilanjutkan karena situasi sudah tidak memungkikan terutama penonton mulai turun ke lapangan. Namun, kondisi itu, sudah dimampu dihadang oleh aparat keamanan yang siap melakukan pengamanan.
Wasit bersama dua asistennya langsung diamankan oleh aparat keamanan masuk ke tribun, sedangkan para penonton yang tidak puas atas kepemimpinan wasit tersebut menghadang di pintu utama stadion dan melempari dengan sejumlah batu.
Bahkan, sejumlah penonton pendukung tim tuan rumah langsung melempari bus pariwisata nomor polisi W 7507 UR di parkir depan pintu utama stadion hingga kaca hancur seluruhnya. Bus ini, rencana ditumpangi pemain Martapura FC.
Namun, petugas aparat keamanan berhasil memukul mundur hingga keluar kawasan stadion.
Kendati demikian, para penonton sepak bola yang tidak puas tersebut sempat membakar sebuah sepeda motor KLX milik anggota Shabara hingga ludes.
Menurut Manejer Persis Solo Totok Supriyanto, pihaknya tidak habis pikir pertandingan timnya melawan Martapura, semuanya ini, akibat ulah wasit yang tidak tegas dan objetif memimpin sebuah pertandingan.
"Saya kira jika wasit bertindak adil dan objektif kejadianya tidak akan berakhir begini. Wasit betul-betul dengan jelas membantu tim tamu dengan melindungi," kata Totok yang kesal.
Sementara akibat kerusuhan tersebut salah satu penonton yang belum diketahui identitasnya meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Panti Waluyo. Korban seorang pemuda dan belum diketahui identitasnya dan kini masih di kamar jenazah rumah sakit.
Persis yang menjamu Martapura FC terjadi kerusuhan diduga dipicu kepemimpinan wasit Ahmadi Jafri yang anggap tidak adil baik dari pemain tim tuan rumah maupun penonton pendukung tim yang dijuluki "Laskar Sambernyawa" itu.
Pertandingan Persis melawan Martapura saat kedudukan imbang 1-1 dimenit 45 dan tambahan waktu tiga menit akhirnya tidak dilanjutkan karena situasi sudah tidak memungkikan terutama penonton mulai turun ke lapangan. Namun, kondisi itu, sudah dimampu dihadang oleh aparat keamanan yang siap melakukan pengamanan.
Wasit bersama dua asistennya langsung diamankan oleh aparat keamanan masuk ke tribun, sedangkan para penonton yang tidak puas atas kepemimpinan wasit tersebut menghadang di pintu utama stadion dan melempari dengan sejumlah batu.
Bahkan, sejumlah penonton pendukung tim tuan rumah langsung melempari bus pariwisata nomor polisi W 7507 UR di parkir depan pintu utama stadion hingga kaca hancur seluruhnya. Bus ini, rencana ditumpangi pemain Martapura FC.
Namun, petugas aparat keamanan berhasil memukul mundur hingga keluar kawasan stadion.
Kendati demikian, para penonton sepak bola yang tidak puas tersebut sempat membakar sebuah sepeda motor KLX milik anggota Shabara hingga ludes.
Menurut Manejer Persis Solo Totok Supriyanto, pihaknya tidak habis pikir pertandingan timnya melawan Martapura, semuanya ini, akibat ulah wasit yang tidak tegas dan objetif memimpin sebuah pertandingan.
"Saya kira jika wasit bertindak adil dan objektif kejadianya tidak akan berakhir begini. Wasit betul-betul dengan jelas membantu tim tamu dengan melindungi," kata Totok yang kesal.
Sementara akibat kerusuhan tersebut salah satu penonton yang belum diketahui identitasnya meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Panti Waluyo. Korban seorang pemuda dan belum diketahui identitasnya dan kini masih di kamar jenazah rumah sakit.
Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: