Persis ditahan imbang Martapura 1-1
22 Oktober 2014 19:27 WIB
Pemain Persis Solo Dedi Cahyo Putro dijegal (kiri) dijegal Elad Hendri Njobi dari Martapura FC Kalsel pada pertandingan sepakbola babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Jateng, Rabu (22/10) petang. Pertandingan yang diwarnai dua kartu merah untuk kedua kubu dan berakhir imbang 1-1 itu berujung kerusuhan antara suporter dan petugas keamanan. (ANTARA FOTO/Andika Betha)
Solo (ANTARA News) - Persis Solo tidak mampu memenuhi ambisinya raih poin penuh setelah ditahan imbang melawan Martapura FC 1-1 pada pertandingan delapan besar Divisi Utama di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Rabu petang
Persis yang menjamu Martapura FC pada babak pertama berjalan menarik dan tim tuan rumah yang bermain penuh semangat untuk bisa memenangkan pertandingan agar dapat lolos ke babak selanjutnya.
Persis yang asyik menyerang justru kebobolan lebih dahulu di menit melalui tendangan bebas yang dilakukan oleh Isnan Ali melalui dari luar kotak pinalti, sehingga kedudukan menjadi 0-1.
Persis yang ketinggalan satu gol terus melakukan serangan mengepung pertahanan lawan, dan sejumlah peluang diperoleh oleh tim tuan rumah melalui Yanuar, dan Bayu Nugroho. Namun, belum menghasilkan gol untuk Persis .
Persis peluang emas diperoleh melalui tendangan Yanuar menit 22, tetapi bola berhasil diblok kiper Martapura yang dijaga Ali Budi Raharjo. Yanuar menit 25 yang hanya berhadapan dengan kiper Martapura, tetapi berhasil ditepis kiper Ali Budi Raharjo, sehingga tidak mengubah kedudukan tetap 0-1.
Persis kembali mendapat peluang melalui Bayu Nugroho, tetapi tendangannya keras melambung tipis di atas gawang Martapura.
Bahkan, Persis yang bertubi-tubi melakukan serangan yang terakhir di babak pertama menit 45 melalui tendangan Bayu Nugroho, tetapi bolanya kembali diselamatkan kiper Martapura. Sehingga, kedudukan tetap pertahan 0-1 untuk tim tamu hingga babak pertama usai. .
Persis memasuki babak kedua memasukan dua pemainnya yakni aandrid Wibowo menggantikan Ferryanto, sedangkan Dedi Cahyo Putro menggantikan Sabani untuk memperkuat lini depan.
Pelatih Persis Widyantoro yang mengubah strategi tersebut membuahkan hasil, karena tim tuan rumah menit 51 mampu memasukan gol melalui Dedi Cahyo Putro, sehingga menyamakan kedudukan 1-1.
Gol Dedi Cahyo Putro dihasilkan setelah memanfaatkan umpan silang yang dilakukan oleh Yanuar. Dedi yang berdiri bebas langsung menjebloskan bola ke sudut gawang Martapura FC.
Persis yang menjamu Martapura sebenarnya menarik, tetapi pertandingan itu, dicoreng oleh kepemimpinan Wasit Ahmadi Jafri asal Makassar yang bertidak aneh dan tidak adil terhadap tim tuan rrumah.
Bahkan, wasit Ahmadi yang melihat kapten tim Martapura yang memukul pemain Persis Fandi Edy hingga tersungkur ditengah lapangan. Wasil hanya menghadiahkan Isnan kartu kuning. Hal ini memicu emosi penonton dan pemain tuan rumah.
Bahkan, pemain gelandang Persis Andrid Wibowo yang baru main beberapa menit dikartu merah bersama Joko Prayitno (Martapura) karena keduanya sebelumnya aduh jotos saat pertandingan berlangsung di menit 60.
Wasit yang kelihatan sekali jelas-jelas membela tim tamu saat melihat pemain Presis Hendri Aprilianto dipukul oleh salah stau pemain Martapura tidak memberikan peringatan maupun kartu. Hal ini, menambah emosi penonton maupun pemain tim tuan rumah.
Persis melawan Martapura yang sama-sama hanya 10 pemain yang sempat terhenti beberapa menit karena ricuh bisa dilanjutkan kembali. Tim tun rumah mampu mengendalikan permainan
Persis kembali dirugikan oleh wasit yang memipin pertandingan setelah pemainnya, Dedi Cahyo Putro di menit 83 dilanggar keras oleh salah satu pemain belakang Martapura. Namun, wasit tidak memberikan hadiah pinalti. Bahkan, hal ini terulang dua kali, tetapi wasit hanya membearkan saja.
Peluang satu-satunya Persis untuk bisa memenangkan pertadingan menit 89 melalui tendangan keras Bayu Nugroho, tetapi bolanya membentur gawang dan mantul keluar, sehingga kedudukan tetap imbang 1-1.
Pelatih Persis Solo Widyantoro sempat memprotes wasit saat memberikan tambahan waktu hanya tiga menit, karena pada saat kericuhan pertandingan sempat terhenti hingga 10 menit lebih.
"Wasit memang gila saya harus bagaimana, anak-anak sudah bermain bagus. Namun, wasit yang pintar berlaga bodoh. Dia bertindak sportif dan adil saja sudah bagus. Persis tuan rumah dikerjai habis-habisan," kata Widyantoro kesal.
Menurut dia, dirinya minta maaf kepad masyarakat Solo, karena olah wasit persepakbolaan Indonesia tidak sportif. Persis akan mendukung tim yang bagus yang lolos, tetapi jangan terlalu dipaksakan seperyi pertandingan timnya melawan Martapura.
Wasit yang memimpin pertandingan Ahmadi Jafri memberikan kartu kuning kepada Isnan Ali (Martapura), Hendri, Bayu Nugroho (Persis), katu merah Joko Prayitno (Martapura FC), dan Andrid (Persis).
Pertandingan Persis melawan Martapura sebelumnya belum selesai karena masih tambahan waktu tiga menit dihentikan oleh wasit karena penonton yang emosi melihat kepemiminan wasit yang tidak adil langsung menghentikan. Wasit sempat dikejar-kerjar pemain Persis protes, karena keputusannya dianggap sudah tidak masuk nalar.
Persis melawan Martapura pertandingan akhirnya tidak dilanjutkan karena kondisi sudah tidak memungkinkan, dan wasit bersama dua asisten wasit kemudian diamankan oleh aparat pengananan baik dari Polri maun TNI.
Persis yang menjamu Martapura FC pada babak pertama berjalan menarik dan tim tuan rumah yang bermain penuh semangat untuk bisa memenangkan pertandingan agar dapat lolos ke babak selanjutnya.
Persis yang asyik menyerang justru kebobolan lebih dahulu di menit melalui tendangan bebas yang dilakukan oleh Isnan Ali melalui dari luar kotak pinalti, sehingga kedudukan menjadi 0-1.
Persis yang ketinggalan satu gol terus melakukan serangan mengepung pertahanan lawan, dan sejumlah peluang diperoleh oleh tim tuan rumah melalui Yanuar, dan Bayu Nugroho. Namun, belum menghasilkan gol untuk Persis .
Persis peluang emas diperoleh melalui tendangan Yanuar menit 22, tetapi bola berhasil diblok kiper Martapura yang dijaga Ali Budi Raharjo. Yanuar menit 25 yang hanya berhadapan dengan kiper Martapura, tetapi berhasil ditepis kiper Ali Budi Raharjo, sehingga tidak mengubah kedudukan tetap 0-1.
Persis kembali mendapat peluang melalui Bayu Nugroho, tetapi tendangannya keras melambung tipis di atas gawang Martapura.
Bahkan, Persis yang bertubi-tubi melakukan serangan yang terakhir di babak pertama menit 45 melalui tendangan Bayu Nugroho, tetapi bolanya kembali diselamatkan kiper Martapura. Sehingga, kedudukan tetap pertahan 0-1 untuk tim tamu hingga babak pertama usai. .
Persis memasuki babak kedua memasukan dua pemainnya yakni aandrid Wibowo menggantikan Ferryanto, sedangkan Dedi Cahyo Putro menggantikan Sabani untuk memperkuat lini depan.
Pelatih Persis Widyantoro yang mengubah strategi tersebut membuahkan hasil, karena tim tuan rumah menit 51 mampu memasukan gol melalui Dedi Cahyo Putro, sehingga menyamakan kedudukan 1-1.
Gol Dedi Cahyo Putro dihasilkan setelah memanfaatkan umpan silang yang dilakukan oleh Yanuar. Dedi yang berdiri bebas langsung menjebloskan bola ke sudut gawang Martapura FC.
Persis yang menjamu Martapura sebenarnya menarik, tetapi pertandingan itu, dicoreng oleh kepemimpinan Wasit Ahmadi Jafri asal Makassar yang bertidak aneh dan tidak adil terhadap tim tuan rrumah.
Bahkan, wasit Ahmadi yang melihat kapten tim Martapura yang memukul pemain Persis Fandi Edy hingga tersungkur ditengah lapangan. Wasil hanya menghadiahkan Isnan kartu kuning. Hal ini memicu emosi penonton dan pemain tuan rumah.
Bahkan, pemain gelandang Persis Andrid Wibowo yang baru main beberapa menit dikartu merah bersama Joko Prayitno (Martapura) karena keduanya sebelumnya aduh jotos saat pertandingan berlangsung di menit 60.
Wasit yang kelihatan sekali jelas-jelas membela tim tamu saat melihat pemain Presis Hendri Aprilianto dipukul oleh salah stau pemain Martapura tidak memberikan peringatan maupun kartu. Hal ini, menambah emosi penonton maupun pemain tim tuan rumah.
Persis melawan Martapura yang sama-sama hanya 10 pemain yang sempat terhenti beberapa menit karena ricuh bisa dilanjutkan kembali. Tim tun rumah mampu mengendalikan permainan
Persis kembali dirugikan oleh wasit yang memipin pertandingan setelah pemainnya, Dedi Cahyo Putro di menit 83 dilanggar keras oleh salah satu pemain belakang Martapura. Namun, wasit tidak memberikan hadiah pinalti. Bahkan, hal ini terulang dua kali, tetapi wasit hanya membearkan saja.
Peluang satu-satunya Persis untuk bisa memenangkan pertadingan menit 89 melalui tendangan keras Bayu Nugroho, tetapi bolanya membentur gawang dan mantul keluar, sehingga kedudukan tetap imbang 1-1.
Pelatih Persis Solo Widyantoro sempat memprotes wasit saat memberikan tambahan waktu hanya tiga menit, karena pada saat kericuhan pertandingan sempat terhenti hingga 10 menit lebih.
"Wasit memang gila saya harus bagaimana, anak-anak sudah bermain bagus. Namun, wasit yang pintar berlaga bodoh. Dia bertindak sportif dan adil saja sudah bagus. Persis tuan rumah dikerjai habis-habisan," kata Widyantoro kesal.
Menurut dia, dirinya minta maaf kepad masyarakat Solo, karena olah wasit persepakbolaan Indonesia tidak sportif. Persis akan mendukung tim yang bagus yang lolos, tetapi jangan terlalu dipaksakan seperyi pertandingan timnya melawan Martapura.
Wasit yang memimpin pertandingan Ahmadi Jafri memberikan kartu kuning kepada Isnan Ali (Martapura), Hendri, Bayu Nugroho (Persis), katu merah Joko Prayitno (Martapura FC), dan Andrid (Persis).
Pertandingan Persis melawan Martapura sebelumnya belum selesai karena masih tambahan waktu tiga menit dihentikan oleh wasit karena penonton yang emosi melihat kepemiminan wasit yang tidak adil langsung menghentikan. Wasit sempat dikejar-kerjar pemain Persis protes, karena keputusannya dianggap sudah tidak masuk nalar.
Persis melawan Martapura pertandingan akhirnya tidak dilanjutkan karena kondisi sudah tidak memungkinkan, dan wasit bersama dua asisten wasit kemudian diamankan oleh aparat pengananan baik dari Polri maun TNI.
Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: