Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan kepolisian beberapa negara memintanya berbagi pengalaman dalam menjaga keamanan selama Pemilu di Indonesia.
"Ada beberapa negara termasuk Myanmar meminta bertemu saya untuk belajar bagaimana pengamanan Pemilu mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan," ujar Sutarman dalam konferensi pers pelaksanaan Apel Konsolidasi Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wapres 2014 di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Pemilu Legislatif dan Pemilu Preiden 2014 adalah proses pembelajaran demokrasi.
"Ini merupakan pembelajaran demokrasi yang sangat luar biasa. Negara lain harus belajar dari Indonesia sekarang," ujarnya.
Namun selama Pemilu 2014 lalu, 16 polisi gugur selagi bertugas. "Evaluasi dilaksanakan dalam seluruh tahapan pemilu. Ada 16 anggota gugur," kata Sutarman.
Sutarman mengatakan ke-16 polisi ini gugur saat bertugas mengawal logistik dan kecelakaan kapal tenggelam di Kalimantan.
Polri menyampaikan penghargaan dengan menaikkan pangkat mereka.
"Itu pengorbanan anak bangsa demi kemajuan Indonesia biarkan sejarah yang mencatat itu," ujar Sutarman.
Dunia ingin belajar pengamanan Pemilu dari Indonesia
22 Oktober 2014 14:14 WIB
Kapolri Jenderal Pol. Sutarman (kiri) menyalami anggota Polri usai apel konsolidasi pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden baru (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: