Palu (ANTARA News) - Komandan Korem 132/Tadulako, Sulawesi Tengah, Kolonel Inf Ilyas Alamsyah Harahap mencurigai adanya oknum TNI yang menimbun bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk kepentingan pribadi.

"Kalau ketahuan saya sikat," kata Ilyas usai pelepasan pasukan pengamanan perbatasan RI-Papua Nugini di Palu, Selasa.

Ilyas Alamsyah sebelumnya mendapat laporan masyarakat ada oknum anggota TNI terlibat praktik ilegal jual-beli BBM bersubsidi.

"Kami masih mencarinya. Saya tidak lindungi prajurit yang berbuat seperti itu," katanya.

Beberapa hari sebelumnya, masyarakat menangkap warga yang membeli BBM bersubsidi hingga ratusan liter dan telah diamankan di Polres Palu.

Pembeli itu menggunakan mobil yang tangkinya telah direkayasa sehingga bisa memuat hingga 500 liter BBM.

BBM bersubsidi tersebut rencananya akan dijual ke pengusaha lokal yang seharusnya membeli BBM nonsubsidi atau harga industri.

Ilyas Alamsyah juga meminta masyarakat untuk turut berperan aktif mengawasi pembelian BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

"Kalau ada oknum TNI ikut melindungi penimbun BBM bersubsidi, segera laporkan," tegasnya.

Beberapa hari ini sebagian besar SPBU di Kota Palu dipadati antrean kendaraan hingga puluhan meter yang hendak membeli BBM. Bahkan, di beberapa SPBU sering kehabisan stok BBM.

Pihak Pertamina sendiri menyatakan pasokan BBM ke SPBU di Kota Palu mencukupi untuk kebutuhan normal.

Banyak warga menduga sejumlah oknum aparat turut melindungi penimbunan BBM bersubsidi mengingat sering kosongnya stok bahan bakar di SPBU.

"Pokoknya kalau ada oknum terlibat, laporkan saja. Kasihan masyarakat," katanya. (*)