Asosiasi jasaboga Indonesia siap kelola katering haji
22 Oktober 2014 02:27 WIB
Layanan katering yang menyediakan makanan bagi jamaah haji Indonesia menyajikan makanan dengan citarasa Indonesia (ANTARA News/Media Center Haji)
Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) menyatakan kesiapannya untuk mengelola katering bagi calon jamaah haji selama melaksanakan ibadah haji di Makkah dan Madinah, Arab Saudi, jika diminta oleh pemerintah.
"Sebagai wadah pengusaha jasa boga di Indonesia yang sudah ada sejak tahun 1987, kami tentunya siap mengelola katering haji," kata Ketua Umum DPP APJI Rahayu Setiowati di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, salah satu alasan yang membuat APJI siap untuk mengelola katering haji adalah sumber daya manusia yang ada di organisasi tersebut.
"Delapan bulan saya menjabat sebagai ketua umum, saat ini kepengurusan APJI sudah ada di 20 daerah atau 20 DPD. Jumlah anggota 7-8 ribu. Dan anggota kami ada yang bisa memproduksi katering antara 20-30 ribu porsi per harinya," katanya.
Ia menuturkan, saat ini pihaknya sedang berusaha menyusun sejumlah langkah agar bisa mengelola katering bagi calon jamaah haji di Tanah Suci.
"Untuk katering haji, Insya Allah kami akan menuju ke situ. Karena kami lihat, saat ini makanan jamaah haji yang ada tidak enak rasanya dan jumlahnya selalu kurang," ujar Rahayu.
Salah satu upaya yang dilakukan agar APJI bisa mengelola katering haji, kata dia, ialah dengan menemui Menteri Agama.
"Kenapa APJI tidak membawa ke situ (mengelola katering haji). Dan kami ingin sekali bertemu dengan Menteri Agama nanti untuk mempresentasi mengenai makanan haji ke depannya," katanya.
Ia berharap, jika ke depannya APJI diberikan kepercayaan oleh pemerintah untuk mengelola katering haji maka ke depannya tidak lagi ditemukan kasus makanan basi atau tidak enak.
Pemerintah sendiri telah memberikan peringatan kepada tiga perusahaan katering yang menyediakan makanan bagi jamaah haji Indonesia di Madinah.
Bahkan, satu perusahaan katering, yakni Victory Taste, yang menyediakan makanan basi untuk jamaah haji Indonesia gelombang satu saat berada di Madinah, dipastikan tidak akan melayani jamaah haji gelombang kedua yang mulai datang ke Madinah.
"Sebagai wadah pengusaha jasa boga di Indonesia yang sudah ada sejak tahun 1987, kami tentunya siap mengelola katering haji," kata Ketua Umum DPP APJI Rahayu Setiowati di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, salah satu alasan yang membuat APJI siap untuk mengelola katering haji adalah sumber daya manusia yang ada di organisasi tersebut.
"Delapan bulan saya menjabat sebagai ketua umum, saat ini kepengurusan APJI sudah ada di 20 daerah atau 20 DPD. Jumlah anggota 7-8 ribu. Dan anggota kami ada yang bisa memproduksi katering antara 20-30 ribu porsi per harinya," katanya.
Ia menuturkan, saat ini pihaknya sedang berusaha menyusun sejumlah langkah agar bisa mengelola katering bagi calon jamaah haji di Tanah Suci.
"Untuk katering haji, Insya Allah kami akan menuju ke situ. Karena kami lihat, saat ini makanan jamaah haji yang ada tidak enak rasanya dan jumlahnya selalu kurang," ujar Rahayu.
Salah satu upaya yang dilakukan agar APJI bisa mengelola katering haji, kata dia, ialah dengan menemui Menteri Agama.
"Kenapa APJI tidak membawa ke situ (mengelola katering haji). Dan kami ingin sekali bertemu dengan Menteri Agama nanti untuk mempresentasi mengenai makanan haji ke depannya," katanya.
Ia berharap, jika ke depannya APJI diberikan kepercayaan oleh pemerintah untuk mengelola katering haji maka ke depannya tidak lagi ditemukan kasus makanan basi atau tidak enak.
Pemerintah sendiri telah memberikan peringatan kepada tiga perusahaan katering yang menyediakan makanan bagi jamaah haji Indonesia di Madinah.
Bahkan, satu perusahaan katering, yakni Victory Taste, yang menyediakan makanan basi untuk jamaah haji Indonesia gelombang satu saat berada di Madinah, dipastikan tidak akan melayani jamaah haji gelombang kedua yang mulai datang ke Madinah.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: