Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, ditutup melemah menyusul meredanya euforia Jokowi dan pasar cenderung menunggu susunan kabinet pemerintahan baru.
Indeks harga saham gabungan BEI ditutup melemah 11,18 poin (0,22 persen) ke posisi 5.029,34, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 1,59 poin (0,19 persen) ke posisi 853,43.
"Euforia pasar terhadap pelantikan pemerintahan baru pada perdagangan saham hari ini cenderung mulai menyusut karena fokus pasar selanjutnya pada pembentukan tim kabinet," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah.
Di sisi lain, ia menambahkan, pelaku pasar juga sedang mengantisipasi publikasi kinerja keuangan emiten periode kuartal III 2014 yang sedianya akan segera dirilis.
Selain sentimen dari dalam negari, lanjut dia, faktor ekternal yakni kenaikan indeks Wall Street yang cenderung mulai terbatas pada Senin kemarin (20/10) juga menjadi salah satu faktor minimnya dukungannya bagi IHSG.
Sementara itu, analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, meski indeks BEI didera aksi ambil untung, namun secara teknikal tren penurunan hanya dalam jangka pendek, kedepan indeks BEI berpotensi membentuk tren baru menuju 5.126 poin.
"Jika indeks BEI mengalami koreksi, pelaku pasar dapat memanfaatkannya untuk melakukan akumulasi saham secara selektif," katanya.
Pada hari ini transaksi tercatat mencapai frekuensi 173.046 kali dengan volume 2,95 miliar lembar saham senilai Rp3,62 triliun. Dari seluruh saham aktif, 134 saham ditutup naik, 174 saham melemah, dan 96 saham harganya stagnan.
Dari bursa regional indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 18,32 poin (0,08 persen) ke 23.088,58, indeks Nikkei bursa Tokyo turun 306,95 poin (2,03 persen) ke 14.804,28, dan Straits Times Singapura menguat 17,13 poin (0,54 persen) ke posisi 3.198,18.
Pasar tunggu kabinet Jokowi, IHSG BEI melemah 11,18 poin
21 Oktober 2014 17:32 WIB
Pialang mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung BEI, Jakarta. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: