San Fransisco (ANTARA News) - Microsoft Corp akan menyediakan layanan komputasi awan (cloud computing) gratis dan juga aplikasi penelitian bagi para ilmuwan medis yang tengah mempelajari virus Ebola, demikian kepala eksekutif raksasa perangkat lunak tersebut mengatakan pada Senin.

"Apa yang akan kami lakukan besok pagi adalah membantu komunitas peneliti melalui berbagai kelebihan dari komputer Azure," kata Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella saat mempresentasikan programnya di San Fransisco, lapor Reuters.

Azure adalah nama dari platform komputasi awan dari Microsoft. Secara sederhana, Azure adalah sekelompok pusat data yang dapat membuat para penggunanya untuk mengakses sejumlah informasi besar yang membutuhkan kekuatan komputasi canggih hanya melalui internet.

"Sebagai tambahan, kami juga mempunyai sejumlah aplikasi yang khusus dibuat peneliti Microsoft untuk menemukan vaksinasi. Kami ingin menyediakan semua fasilitas tersebut bagi komunitas ilmuwan (yang bekerja menangani Ebola)," kata Nadella.

Menurut keterangan laman resmi perusahaan tersebut, unit penelitian Microsoft "saat ini tengah menunggu masuknya proposal komputasi awan yang berfungsi untuk memahami lebih lanjut penyebaran dan cara penyembuhan virus Ebola."

Proposal yang lolos--dengan syarat harus diusulkan oleh peneliti dengan afiliasi institusi akademik--"akan diizinkan untuk menggunakan komputasi awan Microsoft Azure dan segala sumber dayanya."

Akses terhadap komputasi awan milik Microsoft dapat membantu peneliti yang ingin menyimpan sekaligus menganalisa data besar yang sulit dilakukan hanya dengan komputer berjaringan lokal.


Penerjemah: GM Nur Lintang Mohammad