Pelantikan Presiden Jokowi mendapat perhatian luas media Malaysia
20 Oktober 2014 19:39 WIB
Pawai Jokowi-JK Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wapres Jusuf Kalla menggunakan kereta kencana saat pawai budaya melintasi Jalan MH Thamrin untuk menuju Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (20/10). Jokowi dan Jusuf Kalla resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019 usai dilantik di gedung MPR-DPR RI. (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus) ()
Jakarta (ANTARA News) - Pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI ke-7 mendapatkan perhatian luas media massa Malaysia, di mana sejumlah media televisi telah melakukan wawancara dengan pihak Kedutaan Besar Indonesia untuk Malaysia.
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta pada Senin, Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono menyampaikan pihaknya telah menemui sejumlah awak media Malaysia di KBRI Kuala Lumpur untuk memberikan keterangan mengenai pelantikan Jokowi-JK.
Selanjutnya, Hermono mengatakan kehadiran Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Abdul Razak dalam acara pelantikan Presiden dan Wapres RI ke-7 di Jakarta, mengisaratkan sinyal positif bagi penguatan hubungan bilateral RI dan Malaysia ke depan.
Bahkan, menurut dia, PM Malaysia mendapatkan prioritas untuk dapat melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Jokowi.
Hermono juga meyakini bahwa Malaysia dan Indonesia akan semakin memperkuat komitmen untuk bersama-sama membangun hubungan persahabatan dan memainkan peranan konstruktif dalam membangun ASEAN.
"Hubungan Indonesia dan Malaysia sebagai sesama negara anggota ASEAN sangat penting, terlebih lagi tahun depan Malaysia akan menjadi Ketua ASEAN," ujar dia.
Hermono mengungkapkan bahwa hubungan RI-Malaysia selama ini diwarnai pasang-surut, di mana ada tiga tantangan utama yang selama ini menjadi pemicu pasang-surutnya hubungan kedua negara, yaitu masalah perbatasan, TKI illegal dan penguatan "people-to-people links".
"Komitmen kedua pemimpin (Najib dan Jokowi) untuk menyelesaikan masalah tersebut akan semakin memperkuat hubungan kedua negara, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan untuk kesejahteraan rakyat kedua bangsa," kata dia.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Abdul Razak menyampaikan harapan agar hubungan bilateral antara Malaysia dan Indonesia akan semakin baik di masa depan, khususnya pada masa pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
"Saya ucapkan selamat memulai tugas kepada pimpinan baru (Indonesia) Pak Joko Widodo dan Pak JK (Jusuf Kalla). Saya harap ini semua pertanda yang baik untuk hubungan Indonesia dan Malaysia. Semoga hubungan kedua negara akan terus maju di masa depan," kata PM Malaysia usai menghadiri acara pelantikan.
Menurut dia, acara pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla merupakan cerminan demokrasi yang baik yang dijalankan oleh Indonesia.
"Acara pelantikan berjalan dengan baik, bagus, dan teratur. Hal itu mencerminkan amalan demokrasi yang sangat baik, dan image (citra) Indonesia yang lebih bersahaja," ujar dia.
Najib juga berharap agar kerja sama antara kedua negara pada masa mendatang, khususnya di bidang politik dan ekonomi, akan semakin baik pada masa pemerintahan yang baru di Indonesia.
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta pada Senin, Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono menyampaikan pihaknya telah menemui sejumlah awak media Malaysia di KBRI Kuala Lumpur untuk memberikan keterangan mengenai pelantikan Jokowi-JK.
Selanjutnya, Hermono mengatakan kehadiran Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Abdul Razak dalam acara pelantikan Presiden dan Wapres RI ke-7 di Jakarta, mengisaratkan sinyal positif bagi penguatan hubungan bilateral RI dan Malaysia ke depan.
Bahkan, menurut dia, PM Malaysia mendapatkan prioritas untuk dapat melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Jokowi.
Hermono juga meyakini bahwa Malaysia dan Indonesia akan semakin memperkuat komitmen untuk bersama-sama membangun hubungan persahabatan dan memainkan peranan konstruktif dalam membangun ASEAN.
"Hubungan Indonesia dan Malaysia sebagai sesama negara anggota ASEAN sangat penting, terlebih lagi tahun depan Malaysia akan menjadi Ketua ASEAN," ujar dia.
Hermono mengungkapkan bahwa hubungan RI-Malaysia selama ini diwarnai pasang-surut, di mana ada tiga tantangan utama yang selama ini menjadi pemicu pasang-surutnya hubungan kedua negara, yaitu masalah perbatasan, TKI illegal dan penguatan "people-to-people links".
"Komitmen kedua pemimpin (Najib dan Jokowi) untuk menyelesaikan masalah tersebut akan semakin memperkuat hubungan kedua negara, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan untuk kesejahteraan rakyat kedua bangsa," kata dia.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Abdul Razak menyampaikan harapan agar hubungan bilateral antara Malaysia dan Indonesia akan semakin baik di masa depan, khususnya pada masa pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
"Saya ucapkan selamat memulai tugas kepada pimpinan baru (Indonesia) Pak Joko Widodo dan Pak JK (Jusuf Kalla). Saya harap ini semua pertanda yang baik untuk hubungan Indonesia dan Malaysia. Semoga hubungan kedua negara akan terus maju di masa depan," kata PM Malaysia usai menghadiri acara pelantikan.
Menurut dia, acara pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla merupakan cerminan demokrasi yang baik yang dijalankan oleh Indonesia.
"Acara pelantikan berjalan dengan baik, bagus, dan teratur. Hal itu mencerminkan amalan demokrasi yang sangat baik, dan image (citra) Indonesia yang lebih bersahaja," ujar dia.
Najib juga berharap agar kerja sama antara kedua negara pada masa mendatang, khususnya di bidang politik dan ekonomi, akan semakin baik pada masa pemerintahan yang baru di Indonesia.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: