MPR ucapkan terima kasih pada Yudhoyono-Boediono
20 Oktober 2014 14:04 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Presiden ke-7 RI Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan), Ketua MPR Zulkifli Hasan (ketiga kanan), Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (ketiga kiri), dan Wakil Presiden Boeodiono (kedua kiri) melambaikan tangan sebelum sidang paripurna pelantikan presiden di Gedung Nusantara Kompleks Parlemen Senayan, Senin (20/10). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan atas nama seluruh Bangsa Indonesia mengucapkan terima kasih atas pengabdian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono yang telah membawa Indonesia
"Kita mengucapkan terima kasih atas pengabdian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono. Namun pergantian kepemimpinan nasional adalah keniscayaan." kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan pada rapat paripurna pengambilan sumpah presiden Joko Widodo dan wakil presiden M Jusuf Kalla di Senayan Jakarta, Senin.
Rapat paripurna MPR RI dihadiri 672 anggota dari 685 anggota MPR RI.
"Kita berharap dengan tantangan yang semakin besar akan bisa kita hadapi dengan baik. Dengan terus menggelorakan semangat sesuai UUD 45, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI," kata Zulkifli Hasan.
Lebih lanjut Zukifli menjelaskan saat ini Indonesia telah tercatat sebagai negara nomor sepuluh pendapatan dari 177 negara di dunia. Indonesia, tambahnya, sudah berdiri sejajar dengan negara-negara lain.
"Posisi Indonesia semakin strategis dengan keikutsertaan dalam forum-forum internasional seperti G-10, APEC dan sebagainya," kata Zulkifli.
"Kita mengucapkan terima kasih atas pengabdian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono. Namun pergantian kepemimpinan nasional adalah keniscayaan." kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan pada rapat paripurna pengambilan sumpah presiden Joko Widodo dan wakil presiden M Jusuf Kalla di Senayan Jakarta, Senin.
Rapat paripurna MPR RI dihadiri 672 anggota dari 685 anggota MPR RI.
"Kita berharap dengan tantangan yang semakin besar akan bisa kita hadapi dengan baik. Dengan terus menggelorakan semangat sesuai UUD 45, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI," kata Zulkifli Hasan.
Lebih lanjut Zukifli menjelaskan saat ini Indonesia telah tercatat sebagai negara nomor sepuluh pendapatan dari 177 negara di dunia. Indonesia, tambahnya, sudah berdiri sejajar dengan negara-negara lain.
"Posisi Indonesia semakin strategis dengan keikutsertaan dalam forum-forum internasional seperti G-10, APEC dan sebagainya," kata Zulkifli.
Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: