Makkah (ANTARA News) - Jamaah haji Indonesia gelombang kedua kemungkinan besar akan ditempatkan di dekat Masjid Nabawi (markaziyah) setelah sebelumnya jamaah gelombang pertama berada di luar 650 meter dari masjid tersebut.


"Nama hotelnya sudah masuk semua," kata Kepala Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Madinah, Nasrullah Jasam, kepada Media Center Haji, Madinah, Jumat. Total akan masuk 185 kloter jamaah haji gelombang kedua di Madinah.

Menurut Nasrullah jumlah hotel yang dikonfirmasi baru untuk 130 kloter. Sementara hotel untuk 55 kloter belum mendapat konfirmasi namun sudah ada nama hotelnya. "Itu masalah teknis saja, kita akan pastikan H-3 sudah aman," kata Nasrullah.

Untuk sementara, katanya, sejak kedatangan jamaah haji gelombang kedua ke Madinah mulai 13 hingga 17 Oktober, sudah ada 49 kloter jamaah yang masuk Madinah dan semuanya di dalam markaziyah atau di kurang 650 meter dari Masjid Nabawi.



Nasrullah mengatakan sudah melakukan pertemuan dengan swasta Arab Saudi yang menyediakan akomodasi atau majmuah.




Mereka telah berkomitmen menempatkan semua jamaah haji di dalam markaziyah. Hingga kemarin malam, katanya, mereka masih berkomitmen.




"Jadi prinsipnya penempatan jamaah gelombang dua ini terdaftar di markaziyah semua dan hampir 90 persen sudah ada nama hotelnya," tutur Nasrullah.




Namun Nasrullah terus memantau penempatan jamaah haji ini agar peristiwa sebelumnya tidak terjadi karena baru pada menit terakhir diketahui penginapan di luar markaziyah.

Ia meminta majmuah memberikan kepastian hotel tiga hari sebelum kedatangan jamaah haji. Sebelumnya sebanyak 17.000 jamaah haji gelombang pertama ditempatkan di luar markaziyah oleh majmuah. Sehingga majmuah dinilai wanprestasi dan dikenakan denda atau membayar kompensasi 300 riyal per orang.



Kompensasi itu telah diberikan kepada jamaah sebelum mereka pulang ke Tanag Air. Jamaah gelombang pertama ditempatkan dulu di Madinah baru kemudian ke Makkah. Sementara jamaah gelombang kedua ditempatkan dulu di Makkah baru ke Madinah.



Jamaah berada di Madinah selama sembilan hari antara lain untuk ziarah dan ibadah arbain atau sholat 40 waktu tidak putus di Masjid Nabawi. Di Masjid ini juga ada makan Rasulullah saw dan raudhah atau tempat yang makbul untuk berdoa.