Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia menguat pada perdagangan akhir pekan ini terdorong oleh sentimen positif perkembangan politik menjelang pelantikan presiden terpilih Joko Widodo yang dijadwalkan digelar awal pekan depan.
Indeks harga saham gabungan BEI ditutup naik 1,56 persen atau 77,33 poin ke posisi 5.028,94, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 16,93 poin (2,02 persen) ke posisi 854,19.
Analis HD Capital, Yuganur Wijanarko, mengatakan bahwa kondisi pasar regional dan sentimen politik di dalam negeri telah mendorong indeks BEI bergerak naik setelah sebelumnya berada dalam area konsolidasi.
"Selain dorongan dari pasar regional yang bergerak positif, sentimen menyambut pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI yang diperkirakan berjalan lancar membuat investor kembali mengambil posisi beli," katanya.
Reaksi yang positif itu, lanjut dia, mendorong laju IHSG BEI bergerak menembus level 5.000 poin. Secara teknikal, bila perdagangan saham selanjutnya indeks BEI ke posisi 5.045 poin maka akan tercipta tren penguatan.
Selain itu, ia menambahkan, dengan kondisi politik yang kondusif itu akan membuat program-program pemerintahan baru yang telah dicanangkan sebelumnya dapat berjalan baik dan didukung oleh parlemen, salah satunya mengenai penaikan harga bahan bakar minyak bersubdisi.
"Kalau dinaikan harga BBM dapat menurunkan defisit dan nantinya akan menguatkan nilai tukar rupiah," katanya.
Transaksi saham hari ini mencapai frekuensi 263.931 kali dengan volume mencapai 4,40 miliar lembar saham senilai Rp7,33 triliun.
Tercatat 206 saham ditutup menguat, 107 saham harganya melemah, dan 83 saham harganya tetap.
Dari bursa regional, indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 15,32 poin (0,65 persen) ke 22.023,21, indeks Nikkei Jepang turun 205,87 poin (1,40 persen) ke 14.532,51, dan Straits Times Singapura menguat 14,71 poin (0,47 persen) ke posisi 3.168,92.
Indeks BEI juga menguat jelang pelantikan presiden
17 Oktober 2014 17:48 WIB
Karyawan memantau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: