Sopir bus kecelakaan maut Sidoarjo serahkan diri
17 Oktober 2014 16:57 WIB
Sopir Bus Harapan Jaya Supir Bus Harapan Jaya yang sempat buron Teguh Hariyanto diinterogasi polisi setelah setelah menyerahkan diri di Mapolres Kediri Kota, Jawa Timur, Jumat (17/10). Teguh Hariyanto tersangka utama kecelakaan maut yang menewaskan 7 orang di jalan raya Medaeng, Waru, Sidoarjo pada Senin (13/10). (ANTARA FOTO/Rudi Mulya)
Kediri (ANTARA News) - TH, sopir bus "Harapan Jaya" yang menghilang setelah kecelakaan maut di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, dan menewaskan tujuh orang, akhirnya menyerahkan diri ke polisi setelah buron sejak Senin (13/10).
TH diantar keluarganya menyerahkan diri ke Polres Kediri sebelum selanjutnya ia dibawa ke Polres Sidoarjo untuk menjalani proses hukum lebih lanjut, kata Kepala Polres Kediri Kota AKBP Budi Herdi Susianto, Jumat.
Bus penumpang "Harapan Jaya" bernomor polisi AG 7900 UR yang dikemudikan TH mengalami kecelakaan tunggal di Waru Senin lalu, menewaskan tujuh orang dan lainnya luka-luka.
Menurut Kapolres, selama ini yang bersangkutan mengaku berada di luar kota. Ia panik setelah kejadian kecelakaan itu dan melarikan diri.
"Selama ini di luar kota. Tersangka takut nanti diapa-apakan, dan kami dari polres mau menjamin, sehingga ia menyerahkan diri," katanya.
Bus "Harapan Jaya" jurusan Surabaya-Trenggalek itu mengalami kecelakaan tunggal saat berkejar-kejaran dengan bus lain.
Bus "Harapan Jaya" yang berisi sekitar 30 penumpang berada di sisi kanan badan jalan ketika beradu cepat dengan bus lain yang ada di sisi kiri. Sopir TH tak menyadari jika kondisi jalan agak menikung di depan Mahkamah Militer (Mahmil).
Bagian depan kanan bus menghantam pembatas jalan (guardrail) dan akhirnya terguling hingga meluncur. Dalam kejadian itu tujuh penumpang meninggal dunia dan lainnya luka-luka.
TH oleh sejumlah rekannya dikenal sering mengebut saat mengemudikan bus, hingga teman-temannya menjulukinya "Power Ranger".
Sejumlah rekan juga menyebut, kendaraan yang dikemudikan oleh TH juga dalam kondisi baik. Bahkan, TH juga dalam kondisi bugar sebelum berangkat dari Terminal Bungurasih. Ia sempat tidur sekitar dua jam, sebelum berangkat lagi.
TH diantar keluarganya menyerahkan diri ke Polres Kediri sebelum selanjutnya ia dibawa ke Polres Sidoarjo untuk menjalani proses hukum lebih lanjut, kata Kepala Polres Kediri Kota AKBP Budi Herdi Susianto, Jumat.
Bus penumpang "Harapan Jaya" bernomor polisi AG 7900 UR yang dikemudikan TH mengalami kecelakaan tunggal di Waru Senin lalu, menewaskan tujuh orang dan lainnya luka-luka.
Menurut Kapolres, selama ini yang bersangkutan mengaku berada di luar kota. Ia panik setelah kejadian kecelakaan itu dan melarikan diri.
"Selama ini di luar kota. Tersangka takut nanti diapa-apakan, dan kami dari polres mau menjamin, sehingga ia menyerahkan diri," katanya.
Bus "Harapan Jaya" jurusan Surabaya-Trenggalek itu mengalami kecelakaan tunggal saat berkejar-kejaran dengan bus lain.
Bus "Harapan Jaya" yang berisi sekitar 30 penumpang berada di sisi kanan badan jalan ketika beradu cepat dengan bus lain yang ada di sisi kiri. Sopir TH tak menyadari jika kondisi jalan agak menikung di depan Mahkamah Militer (Mahmil).
Bagian depan kanan bus menghantam pembatas jalan (guardrail) dan akhirnya terguling hingga meluncur. Dalam kejadian itu tujuh penumpang meninggal dunia dan lainnya luka-luka.
TH oleh sejumlah rekannya dikenal sering mengebut saat mengemudikan bus, hingga teman-temannya menjulukinya "Power Ranger".
Sejumlah rekan juga menyebut, kendaraan yang dikemudikan oleh TH juga dalam kondisi baik. Bahkan, TH juga dalam kondisi bugar sebelum berangkat dari Terminal Bungurasih. Ia sempat tidur sekitar dua jam, sebelum berangkat lagi.
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: