Ambon (ANTARA News) - Gempa tektonik berkekuatan 5,1 skala richter (SE) yang menguncang wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, pada Kamis (16/10) subuh, sekitar pukul 03.32 WIT tidak menimbulkan kerusakan.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Kifly Wakanno saat dikonfirmasi di Ambon, Kamis, mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan Pemkab maupun BPBD SBB gempa yang terjadi saat warga setempat masih tidur itu tidak menimbulkan kerusakan.

"Syukurlah karena tidak terjadi kerusakan maupun korban lainnya. Namun, masyarakat diingatkan agar mewaspadai gempa tektonik yang bisa terjadi tiba - tiba karena Maluku termasuk daerah rawan gempa," ujarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika(BMKG) menyampaikan telah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,1 SR di Barat Laut SBB, Maluku pada pukul 03.32 WIT.

Gempa dengan episentris 2.92 derajat Lintang Selatan (LS) dan 128.05 derajat Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer di bawah laut.

Lokasi gempa di Laut Seram. 130 KM Barat Laut Kabupaten Maluku Tengah, 159 km Timur Laut Kabpaten Buru, 82 KM Barat Laut Kota Ambon, ibu kota Provinsi Maluku dengan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar, yakni Pasifik, Indo Australia, dan Eurasia.

Lempeng Indo Australia yang masuk ke bawah lempeng Eurasia bertemu dengan Lempeng Pasifik, sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.

(L005/F003)