Bandung (ANTARA News) - Tim Semen Padang melaju ke babak final Indonesia Super League (ISL) 2014 U-21 setelah pada semifinal mengalahkan Mitra Kukar 2-0 (0-0) di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung, Kamis.

Gelandang andalan Semen Padang, Hendra A Bayaw menjadi penentu kemenangan tim berkostum merah-merah itu melalui golnya menit ke-63 dan 69.

Pemain yang juga pemain Semen Padang senior itu harus menunggu pertengahan babak kedua untuk mencetak gol, bahkan dalam tempo enam menit dua kali mempedaya kiper Mitra Kukar, Hendra Susilo.

Pada pertandingan yang dipimpin wasit Hadiyana itu, kedua tim menerapkan tempo permainan menyerang, meski Semen Padang yang dimotori duet A Bayaw dan Hanafi Azis lebih banyak melakukan inisiatif penyerangan.

Namun kemenangan Semen Padang harus dibayar mahal karena Hanafi Azis, andalan di lini depan tim itu harus diusir ke luar lapangan setelah mendapat kartu merah buah dua kartu kuning yang diterima pada pertandingan itu.

Praktis sejak menit ke-72, tim asuhan pelatih Delfi Adri itu harus bermain dengan sepuluh pemain. Dengan keunggulan dua gol, tim Semen Padang bermain aman mempertahankan kemenangan 2-0 hingga pluit panjang dibunyikan wasit.

Pelatih Semen Padang Delfi Adri menyatakan lega timnya bisa lolos ke babak final ISL U-21 tahun ini.

"Kami cukup lega karena lolos, juga kami membuktikan menjadi tim yang belum terkalahkan. Kami berharap tren ini dipertahankan dan puncaknya di babak final," kata Delfi Adri.

Ia juga menyebutkan, babak semifinal melawan Mitra Kukar juga menjadi ujian berat pasalnya Semen Padang harus bermain dengan sepuluh pemain dalam 12 menit terakhir pertandingan babak kedua.

"Main dengan sisa sepuluh pemain jelas cukup berat, namun kami puas bisa mempertahankan kemenangan dan memastikan tempat di final," katanya.

Pada babak final, Semen Padang akan berhadapan dengan pemenang pertandingan antara Sriwijaya FC melawan Persipura Jayapura yang digelar Kamis (16/10) malam.

Pertandingan semifinal dan final ISL U-21 dipindahkan dari Stadion Gelora Soekarno ke Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung. Otoritas keamanan di Jakarta tidak memberikan izin pertandingan karena konsentrasi pada persiapan pengamanan Pelantikan Presiden RI.