Jakarta (ANTARA News) - Beberapa kesalahan yang kerap kali orang tua lakukan dalam perawatan anak terutama di masa bayi dan balita ternyata bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak mereka.
Konsultan tumbuh kembang anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Bernie Endyarni Medise, Sp. A (K), MPH, mengungkapkan pada fase oral (saat anak berusia 18--24 bulan) orang tua sering melarang bayi mereka memasukkan jari atau mainan ke mulut.
"Padahal fase ini merupakan tahapan perkembangan psikologi bayi, juga merupakan pematangan fungsi organ oro-motor yang kelak berguna untuk makan, bicara dan lainnya," ujarnya dalam seminar media tentang manajemen tumbuh kembang balita, di Jakarta, Kamis.
Menurut dr. Bernie, alih-alih melarang sebaiknya orang tua menyediakan mainan yang aman dan bersih untuk bayi mereka serta membiarkan anak mengeksplorasi lingkungan saat memasuki fase ini.
Kesalahan lainnya ialah dalam penggunaan popok.
Dr. Bernie mengatakan, pemakaian popok yang tidak tepat bisa menyebabkan iritasi kulit bayi, salah satunya menimbulkan ruam pada kulit.
"Kadang-kadang orang tua tidak mengerti, seharian popok bayi tidak diganti. Padahal, setidaknya dalam sehari semalam popok minimal diganti empat kali untuk menghindari iritasi pada kulit bayi," kata dia.
"Kalau sudah muncul ruam terutama di daerah nappy, bayi akan mengalami gatal-gatal, sehingga mereka menjadi rewel dan sering menangis berkepanjangan. Ini bisa mengganggu tidur maupun gerakan mereka, padahal kita tahu tidur dan gerakan merupakan hal penting dalam tumbuh kembangnya," tambah dia.
Menurut dia, fase tidur, kira-kira satu jam setelah bayi terpejam merupakan masa di mana hormon pertumbuhan bekerja.
Bila fase ini terganggu tentunya berpengaruh pada pertumbuhan bayi.
Para orang tua dianjurkan untuk tidak lupa mengganti popok bayi terutama setelah bayi mereka buang air besar. Kemudian, membersihkan daerah yang terlindungi popok dari depan ke belakang.
Apalagi kesalahan yang ganggu tumbuh kembang anak?
Orang tua kerap melarang anak mereka yang masih balita bermain di luar rumah. Padahal balita membutuhkan stimulasi-stimulasi yang berperan dalam tumbuh kembangnya.
"Stimulasi berperan penting untuk perkembangan otak anak," katanya.
Dia pun menghimbau agar para orang tua harus jeli,cermat dalam merawat anak.
Orang tua, kata dia, juga harus memahami tahapan pertumbuhan, perkembangan anak serta mengenali berbagai penyakit yang mungkin menyerang anak berdasarkan usia.
Dr. Bernie mengungkapkan, pertumbuhan didefinisikan dengan bertambahnya jumlah dan ukuran sel tubuh sehingga seorang anak akan bertambah berat badan, tinggi badan dan lingkar kepalanya.
Sementara perkembangan anak adalah kematangan organ tubuh terutama susunan saraf pusat.
Perkembangan seorang anak secara umum meliputi perkembangan fungsi motor atau gerak kasar yang meliputi tengkurap, duduk, berjalan, berlari.
Kemudian, gerak halus seperti meraih benda, memegang menggunakan sendok, menulis; bahasa dan bicara, kognitif, emosi, personal sosial dan adaptif.
Kesalahan yang kerap ganggu tumbuh kembang anak
16 Oktober 2014 16:59 WIB
Ilustrasi - Tumbuh kembang anak (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: