Presiden PT Liga dukung Dewan Integritas PSSI
16 Oktober 2014 00:23 WIB
Sekjen Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) Hinca Panjaitan memberikan keterangan pers di Kantor Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Jumat (6/1). KPSI yang akan melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 6 Maret 2012 di Surabaya meyatakan pihaknya segera membetuk badan liga sepakbola amatir divisi 1, divisi 2 dan divisi 3. (FOTO ANTARA/Andika Wahyu)
Balikpapan (ANTARA News) - Presiden PT Liga Indonesia Haji Syahril HM Taher menyambut baik langkah-langkah awal yang dijalankan Dewan Integritas PSSI.
Dewan Integritas adalah lembaga yang bertugas menyelidiki, mengumpulkan fakta dan bukti-bukti mengenai dugaan pengaturan hasil pertandingan. Lembaga baru ini dipimpin Hinca Panjaitan, Ketua Komisi Disiplin PSSI.
Bukan kebetulan, kata Hinca, klub pertama yang diperiksanya adalah klub yang dipimpin Haji Syahril, Persiba Balikpapan.
"Saya persilakan, saya sangat apresiasi," kata Pak Ketua, panggilan akrab Haji Syaril di kalangan pengurus Persiba dan jurnalis yang meliput di Stadion Parikesit, markas Beruang Madu.
Malah, sebagai presiden PT Liga Indonesia yang memutar kompetisi Liga Super Indonesia (Indonesian Super League, ISL), Divisi Utama, Haji Syahril juga berniat mengumpulkan manajer seluruh klub untuk menyampaikan berbagai hal kepada Dewan Integritas itu.
"Agar semua tahu dan tetap berjalan di rel yang benar," tegas Syahril.
Pada kesempatan pertemuan di Stadion Persiba itu, Hinca Panjaitan menjelaskan bahwa pengaturan skor dalam pertandingan sepakbola, atau olahraga pada umumnya, biasanya terkait dengan judi.
Sebagai insan sepakbola, ujarnya, mereka tidak bisa mencegah judi.
"Tapi kita bisa mencegah pengaturan skor yang membuat sepakbola menjadi tidak sportif dan mengkhianati nilai-nilai dasar olahraga," sebut Hinca.
Hinca memulai kiprahnya sebagai Ketua Dewan Integritas dengan menyelidiki dugaan pengaturan hasil pertandingan Persiba Bantul lawan Persiba Balikpapan. Kedua Persiba berhadapan di Stadion Sultan Agung, Bantul, dalam match day terakhir kompetisi 2014 sebelum memasuki Babak 8 Besar.
Ketika itu Persiba Balikpapan kalah 2-3 dari tuan rumah, justru setelah unggul 2-0. Bila menang, meskipun kecil, Beruang Madu berpeluang mendapat tiket ke 8 Besar tersebut.
Namun faktanya, Ansu Toure dan kawan-kawan malah akhirnya gigit jari ketika Bantul membalikkan keadaan dan berhasil menang. Hasil itu pun tidak mempengaruhi nasib Bantul yang sudah pasti turun ke Divisi Utama musim depan.
"Padahal Bantul di musim ini jadi target poin tim lain, di kandang, apalagi tandang," kata Haji Syahril. (*)
Dewan Integritas adalah lembaga yang bertugas menyelidiki, mengumpulkan fakta dan bukti-bukti mengenai dugaan pengaturan hasil pertandingan. Lembaga baru ini dipimpin Hinca Panjaitan, Ketua Komisi Disiplin PSSI.
Bukan kebetulan, kata Hinca, klub pertama yang diperiksanya adalah klub yang dipimpin Haji Syahril, Persiba Balikpapan.
"Saya persilakan, saya sangat apresiasi," kata Pak Ketua, panggilan akrab Haji Syaril di kalangan pengurus Persiba dan jurnalis yang meliput di Stadion Parikesit, markas Beruang Madu.
Malah, sebagai presiden PT Liga Indonesia yang memutar kompetisi Liga Super Indonesia (Indonesian Super League, ISL), Divisi Utama, Haji Syahril juga berniat mengumpulkan manajer seluruh klub untuk menyampaikan berbagai hal kepada Dewan Integritas itu.
"Agar semua tahu dan tetap berjalan di rel yang benar," tegas Syahril.
Pada kesempatan pertemuan di Stadion Persiba itu, Hinca Panjaitan menjelaskan bahwa pengaturan skor dalam pertandingan sepakbola, atau olahraga pada umumnya, biasanya terkait dengan judi.
Sebagai insan sepakbola, ujarnya, mereka tidak bisa mencegah judi.
"Tapi kita bisa mencegah pengaturan skor yang membuat sepakbola menjadi tidak sportif dan mengkhianati nilai-nilai dasar olahraga," sebut Hinca.
Hinca memulai kiprahnya sebagai Ketua Dewan Integritas dengan menyelidiki dugaan pengaturan hasil pertandingan Persiba Bantul lawan Persiba Balikpapan. Kedua Persiba berhadapan di Stadion Sultan Agung, Bantul, dalam match day terakhir kompetisi 2014 sebelum memasuki Babak 8 Besar.
Ketika itu Persiba Balikpapan kalah 2-3 dari tuan rumah, justru setelah unggul 2-0. Bila menang, meskipun kecil, Beruang Madu berpeluang mendapat tiket ke 8 Besar tersebut.
Namun faktanya, Ansu Toure dan kawan-kawan malah akhirnya gigit jari ketika Bantul membalikkan keadaan dan berhasil menang. Hasil itu pun tidak mempengaruhi nasib Bantul yang sudah pasti turun ke Divisi Utama musim depan.
"Padahal Bantul di musim ini jadi target poin tim lain, di kandang, apalagi tandang," kata Haji Syahril. (*)
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: