Industri pariwisata Jakarta tumbuh 10,32 persen
15 Oktober 2014 21:44 WIB
ilustrasi Wahana Sea World Tutup Seorang petugas membersihkan salah satu akuarium di Wahana Rekreasi Sea World Ancol, Jakarta, Kamis (2/10). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Industri pariwisata di DKI Jakarta pada 2013 tumbuh 10,32 persen seiring dengan kunjungan wisatawan nasional dan internasional ke Ibu Kota Indonesia yang tinggi.
"Pada tahun ini, diperkirakan industri pariwisata Jakarta tumbuh di atas 10 persen," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan kekuatan industri pariwisata DKI Jakarta masih pada sumber daya alam dan kekayaan ragam budaya, serta biaya yang relatif murah yang terus ditingkatkan untuk memancing minat wisatawan berwisata ke Jakarta.
"Secara ekonomi, pariwisata telah mampu memberikan kontribusi yang tidak kecil dalam hal pertumbuhan. Hal ini tak lepas dari manfaat yang dapat diperoleh dari sektor ini dalam berbagai aspek," katanya.
Ia mengatakan industi pariwisata yang mengalami pertumbuhan antara lain akomodasi, penyediaan makanan dan minuman, hiburan dan jasa.
Pada 2011 industri yang tumbuh sebanyak 8.112 dengan rincian akomodasi sebanyak 475 penginapan, penyediaan makanan dan minuman sebanyak 3.351, hiburan 1.299, dan jasa sebanyak 2.987. Pada 2012 industri yang tumbuh sebanyak 8.966 dengan rincian akomodasi sebanyak 493 penginapan, penyediaan makanan dan minuman sebanyak 3.679, hiburan sebanyak 1.294 dan jasa sebanyak 3.500.
Kemudian, pada 2013 industri yang tumbuh sebanyak 10.172 dengan rincian akomodasi sebanyak 511 penginapan, industri bidang penyediaan makanan dan minuman sebanyak 4.627, hiburan sebanyak 1.209, dan jasa sebanyak 3.825.
"Kunjungan wisatawan yang bertambah setiap tahun membuat pertumbuhan industri tetap stabil," ujarnya.
Dalam mempercepat pertumbuhan industri pariwisata dan kunjungan wisatawan ini, kata dia, pihaknya fokus kepada empat kegiatan unggulan, misalnya pengembangan masyarakat, pengembangan produk, pengembangan saran dan prasarana serta pengembangan promosi.
"Pengembangan masyarakat dilakukan dengan berbagai cara antara lain peningkatan kualitas SDM bidang pariwisata sebanyak 661 orang," tuturnya.
(SDP-82/N002)
"Pada tahun ini, diperkirakan industri pariwisata Jakarta tumbuh di atas 10 persen," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan kekuatan industri pariwisata DKI Jakarta masih pada sumber daya alam dan kekayaan ragam budaya, serta biaya yang relatif murah yang terus ditingkatkan untuk memancing minat wisatawan berwisata ke Jakarta.
"Secara ekonomi, pariwisata telah mampu memberikan kontribusi yang tidak kecil dalam hal pertumbuhan. Hal ini tak lepas dari manfaat yang dapat diperoleh dari sektor ini dalam berbagai aspek," katanya.
Ia mengatakan industi pariwisata yang mengalami pertumbuhan antara lain akomodasi, penyediaan makanan dan minuman, hiburan dan jasa.
Pada 2011 industri yang tumbuh sebanyak 8.112 dengan rincian akomodasi sebanyak 475 penginapan, penyediaan makanan dan minuman sebanyak 3.351, hiburan 1.299, dan jasa sebanyak 2.987. Pada 2012 industri yang tumbuh sebanyak 8.966 dengan rincian akomodasi sebanyak 493 penginapan, penyediaan makanan dan minuman sebanyak 3.679, hiburan sebanyak 1.294 dan jasa sebanyak 3.500.
Kemudian, pada 2013 industri yang tumbuh sebanyak 10.172 dengan rincian akomodasi sebanyak 511 penginapan, industri bidang penyediaan makanan dan minuman sebanyak 4.627, hiburan sebanyak 1.209, dan jasa sebanyak 3.825.
"Kunjungan wisatawan yang bertambah setiap tahun membuat pertumbuhan industri tetap stabil," ujarnya.
Dalam mempercepat pertumbuhan industri pariwisata dan kunjungan wisatawan ini, kata dia, pihaknya fokus kepada empat kegiatan unggulan, misalnya pengembangan masyarakat, pengembangan produk, pengembangan saran dan prasarana serta pengembangan promosi.
"Pengembangan masyarakat dilakukan dengan berbagai cara antara lain peningkatan kualitas SDM bidang pariwisata sebanyak 661 orang," tuturnya.
(SDP-82/N002)
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: