Jakarta (ANTARA News) - Majelis Syariah PPP memutuskan untuk menggelar muktamar jalan tengah pada 19 Oktober yang akan dilaksanakan DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

"Pelaksanaan Muktamar VIII PPP itu tidak ada mengarah ke pihak ini dan itu. Semata-mata islah agar kantor yang ada di Jalan Diponegoro, wilayah, cabang dan ranting PPP utuh dan tidak terpecah-pecah," kata Ketua Majelis Syariah PPP Maimoen Zubair di Jakarta, Rabu.

Ia menyebutkan, perpecahan dalam PPP terjadi karena didikte dari pihak internal dan eksternal partai.

"Perpecahan itu karena didikte, sudah tahu lah Anda siapa yang mendikte. Bukan dari cabang, tapi ada yang menanam," kata Mbah Moen, sapaan akrab Maimoen Zubair.

Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani menyebut Muktamar 19 Okotber ini sebagai jalan tengah.

"Pesan dari Mbah Moen bahwa pelaksanaan muktamar dilakukan secara sesederhana mungkin. Mbah Moen sendiri memberikan sumbangan. Muktamar tidak dibiayai siapa pun karena semangatnya mengislahkan. Muktamar dilaksanakan oleh DPP PPP. Insya Allah, kita undang seluruh peserta yang bersengketa, kubu Romi maupun kubu SDA," kata Yani.