Washington (ANTARA News) - Pesawat-pesawat koalisi pimpinan AS akan terus membom kota Kabane dan Irak barat, kata Presiden Amerika Serikat Barack Obama kepada para pemimpin militer koalisi anti ISIS.

Obama menyuarakan keperihatinan mendalamnya atas nasib Kobane namun mengingatkan bahwa kampenya anti-ISIS akan merupakan perjuangan jangka panjang.

"Jelasnya pada titik ini kami juga fokus pada perang yang terjadi di Provinsi Anbar, Irak, dan kami sangat prihatin pada situasi di dalam dan di sekitar kota Kobane di Suriah," kata Obama kepada wartawan menyusul rapat dengan para panglima militer koalisi.

Dia mengatakan, pertempuran di Anbar dan Kobane telah menegaskan ancaman ISIS di Irak dan Suriah, dan serangan udara koalisi akan terus menyasar kedua wilayah ini.

Diapit para perwira tinggi lebih dari 20 negara, Obama menekankan sukses penting yang dicapai pada kampanye militer dua bulan terakhir dengan menunjuk direbutnya lagi Mosul di Irak dan dihambatnya gerak maju ISIS ke kota Erbil.

Dia juga memuji koalisi karena telah menyelamatkan banyak warga sipil dari ancaman pembantaian di Gunung Sinjar, dan menghancurkan target-target ISIS di Irak dan Suriah.

Namun kendati pemboman dari udara terus berlanjut di Irak sejak 8 Agustus dan di Suriah sejak 23 September, para militan ISIS terus bergerak maju yang saat ini mengancam untuk menguasai seluruh Anbar dan jalur sepanjang perbatasan Suriah-Turki.

Panglima militer AS Jenderal Martin Dempsey menuanrumahi pertemuan para panglima koalisi di Pangkalan Angkatan Udara Andrews di luar kota Washington yang dihadiri semua wakil dari lima negara Arab yang turut menyerang ISIS.

Pertemuan ini lengkapnya dihadiri para panglima militer dari Australia, Bahrain, Belgia, Inggris, Kanada, Denmark, Mesir, Prancis, Jerman, Irak, Italia, Yordania, Kuwait, Lebanon, Belanda, Selandia Baru, Qatar, Arab Saudi, Spanyol, Turki, Uni Emirat Arab dan AS, demikian AFP.