Jakarta (ANTARA News) - Timnas Indonesia U-19 pulang dari Piala Asia 2014 tanpa poin setelah dipertandingan terakhir Grup B kalah dari Uni Emirat Arab (UEA) di Wunna Theikdi Stadium, Nay Pyi Taw, Myanmar, Selasa.

Dengan kekalahan ini, Timnas Garuda Jaya mengalami tiga kali kekalahan beruntun dan harus tertahan didasar klasemen Grup B dengan nol poin dari tiga pertandingan dan dipastikan gagal melaju ke putaran berikutnya.

Sebelumnya, anak asuh Indra Sjafri ini mengalami kekalahan yang cukup telak dari Uzbekistan dengan skor 1-3. Sedangkan pada pertandingan penentuan, harus mengakui keunggulan Australia dengan skor tipis 0-1.

Pertandingan melawan UEA yang disiarkan langsung oleh RCTI, sebenarnya tidak berpengaruh untuk Indonesia. Namun, pertandingan ini sangat berpengaruh untuk UEA guna mendapatkan satu tiket ke putaran kedua dengan margin minimal dua gol.

Meski bukan pertandingan penentuan, Timnas Garuda Jaya berusaha menunjukkan kemampuan terbaiknya. Apalagi, anak asuh Indra Sjafri ini tidak ingin menjadi juru kunci Grup B. Namun, kondisi di lapangan berbeda. Timnas terlihat kesulitan saat menghadapi UEA.

Bahkan pada menit 11, Timnas Indonesia U-19 harus tertinggal satu gol setelah pemain UEA, M. Al Akberi mampu melesatkan tendangan kerasnya ke gawang Ravi Murdianto, meski sebelumnya penjaga gawang andalan Indonesia mampu menahannya.

Tertinggal 0-1, Evan Dimas mencoba bangkit. Penguasaan lini tengahpun bisa dilakukan. Namun, upayan untuk menyamakan kedudukan sulit dilakukan. Justru lawan mampu menambah keunggulan pada menit 22 lewat tendangan bola mati, Ahmed Alhasimi.

Meski tertinggal, anak asuh Indra Sjafri ini terus mencoba memberikan tekanan. Dimas Drajat yang diplot sebagai striker dan didukung Evan Dimas terus berusaha memperkecil ketertinggalan. Namun, hingga babak pertama usai tidak ada tambahan gol yang tercipta.

Memasuki babak kedua, Timnas Indonesia U-19 mencoba menekan terlebih dahulu. Evan Dimas, Dimas Drajat dan Ilham Udin berusaha menerobos kokohnya pertahanan UEA. Namun, upaya yang dilakukan justru menguntungkan anak asuh Abdullah Misfer itu.

Terus menekan membuat pertahanan timnas melemah. Kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh pemain UEA Saeed Jassim dengan membawa timnya unggul 3-0. Namun, dua menit berselang Dimas Drajat mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 1-3 setelah meneruskan umpan Evan Dimas.

Meski kondisi skor cukup jauh, jual beli serangan terus dilakukan oleh kedua tim. Indonesia yang ingin mendapatkan poin terus memberikan perlawanan yang sengit. Namun, UEA juga tidak tinggal diam. Tekanan demi tekanan terus dilakukan.

Adalah Ahmed Rabia yang sukses memperdayai barisan pertahanan Indonesia pada menit 79 dan membawa timnya unggul 4-1 atas Timnas Garuda Jaya. Meski unggul jauh, Timnas UEA terus memberikan tekanan meski sesekali Indonesia juga memberikan perlawanan.

Evan Dimas bahkan beberapa kali melakukan tendangan jarak jauh yang mengarah ke gawang UEA. Hanya saja upaya yang dilakukan sang kapten Indonesia belum membuahkan hasil. Akhirnya Timnas Garuda Jaya harus mengakui keunggulan lawan dengan skor akhir 1-4.

"Kita tidak seperti biasanya. Kami semuanya kalah. Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang selama ini memberikan dukungan," kata Dimas Drajat dalam wawancaranya dengan RCTI.

Dengan kemenangan 4-1 dari Indonesia, UEA mampu mengemas lima poin dari tiga pertandingan dan berhak lolos ke putaran berikutnya dengan juara Grup B yaitu Uzbekistan yang dipertandingan terakhir melawan Australia dengan skor 1-1.