Kabut asap di beberapa kabupaten makin pekat
14 Oktober 2014 20:49 WIB
ilustrasi Sebuah perahu milik warga melintas di sungai Andai yang tertutup kabut asap di sekitar Banjarmasin, Kalsel, Senin. (FOTO ANTARA/Hasan Zainuddin)
Barabai, Kalsel (ANTARA News) - Kabut asap di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan semakin pekat sehingga masyarakat dihimbau untuk selalu menggunakan masker saat ke luar rumah.
Membantu masyarakat untuk terhindar dari penyakit akibat serangan kabut asap, Himpunan Mahasiswa Indonesia Hulu Sungai Tengah, di Barabai, Selasa, membagikan ratusan masker kepada para mahasiswa di daerah tersebut.
Ketua HMI cabang Barabai Muhammad Arifin, mengatakan, pembagian masker ini sebagai bentuk kepedulian mereka karena Wilayah Banua Anam khususnya di Kota Barabai, selama sepekan terakhir terus diselimuti kabut asap yang tebal.
Melihat kondisi udara yang semakin memprihatinkan di kota Barabai karena kabut asap, akibat pembakaran lahan gambut, tambah dia HMI cabang Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) membagikan masker secara gratis kepada warga HST.
Pembagian masker tersebut, juga dilakukan pada saat kunjungan tim akreditasi Pusat ke Kampus STAI Al Washliyah Barabai, beberapa waktu lalu.
"Saat ini masker sangat berguna untuk menjaga kesehatan warga agar terhindar dari berbagai macam penyakit akibat kabut asap," katanya.
Dengan demikian, kata dia, warga HST terutama para mahasiswa harus berhati-hati terhadap kabut asap, karena selain menyebabkan mata perih, juga bisa menyebabkan ISPA.
Beberapa warga kini juga mulai merasakan beberapa penyakit seperti demam, nyeri tenggorokan, pilek dan hidung mampet, batuk kering dan batuk berdahak bahkan bisa menimbulkan komplikasi seperti pneumonia radang paru dengan gejala sesak nafas.
"Kami berharap, pembagian masker tersebut bermanfaat bagi warga HST khususnya Kota Barabai," katanya.
Selain di HST, kabut asap cukup pekat juga menyerang warga Kota Banjarmasin, sejak Senin hingga Selasa. Bahkan kabut asap, juga masuk hingga ke rumah warga.
Sejak pagi, udara di Banjarmasin terasa sangat penas dan pengab, sinar matahari, seakan tidak mampu menembus pekatnya kabut asap di kota seribu sungai ini.
Beberapa warga mengeluh, kendati di dalam rumah, namun warga tetap merasa pusing, karena kabut asap juga masuk hingga dalam rumah.(*)
Membantu masyarakat untuk terhindar dari penyakit akibat serangan kabut asap, Himpunan Mahasiswa Indonesia Hulu Sungai Tengah, di Barabai, Selasa, membagikan ratusan masker kepada para mahasiswa di daerah tersebut.
Ketua HMI cabang Barabai Muhammad Arifin, mengatakan, pembagian masker ini sebagai bentuk kepedulian mereka karena Wilayah Banua Anam khususnya di Kota Barabai, selama sepekan terakhir terus diselimuti kabut asap yang tebal.
Melihat kondisi udara yang semakin memprihatinkan di kota Barabai karena kabut asap, akibat pembakaran lahan gambut, tambah dia HMI cabang Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) membagikan masker secara gratis kepada warga HST.
Pembagian masker tersebut, juga dilakukan pada saat kunjungan tim akreditasi Pusat ke Kampus STAI Al Washliyah Barabai, beberapa waktu lalu.
"Saat ini masker sangat berguna untuk menjaga kesehatan warga agar terhindar dari berbagai macam penyakit akibat kabut asap," katanya.
Dengan demikian, kata dia, warga HST terutama para mahasiswa harus berhati-hati terhadap kabut asap, karena selain menyebabkan mata perih, juga bisa menyebabkan ISPA.
Beberapa warga kini juga mulai merasakan beberapa penyakit seperti demam, nyeri tenggorokan, pilek dan hidung mampet, batuk kering dan batuk berdahak bahkan bisa menimbulkan komplikasi seperti pneumonia radang paru dengan gejala sesak nafas.
"Kami berharap, pembagian masker tersebut bermanfaat bagi warga HST khususnya Kota Barabai," katanya.
Selain di HST, kabut asap cukup pekat juga menyerang warga Kota Banjarmasin, sejak Senin hingga Selasa. Bahkan kabut asap, juga masuk hingga ke rumah warga.
Sejak pagi, udara di Banjarmasin terasa sangat penas dan pengab, sinar matahari, seakan tidak mampu menembus pekatnya kabut asap di kota seribu sungai ini.
Beberapa warga mengeluh, kendati di dalam rumah, namun warga tetap merasa pusing, karena kabut asap juga masuk hingga dalam rumah.(*)
Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: