Kupang (ANTARA News) - Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VII Kupang, Laksamana Pertama Dedy Muhiba Pribadi, mengatakan, segera memeriksa Kapten Laut Arief, nahkoda kapal Robber Boat Sea Reader yang tenggelam di Selat Loekeli, Sabtu (11/10), saat patroli rutin.

"Secara internal akan dilakukan pemeriksaan khusus terhadap Kapten Laut Arief, terkait musibah yang menewaskan enam orang dari 12 penumpang tersebut," kata Laksamana Pertama Dedy, Selasa.

Dia mengatakan, pemeriksaan segera dilakukan setelah kondisi fisik dan mental prajurit TNI AL itu kembali pulih. "Kita menunggu pulihnya kondisi mental dan fisik prarjurit kita, lalu diperiksa," katanya.

Dia menjelaskan, secara kelembagaan, telah tersedia prosedur penyelidikan terhadap setiap prajurit yang tertimpa musibah sebagaimana yang dialami Kapten Laut Arief yang adalah Perwira Lanal Rote Ndao itu.

Kapal Robber Boat Sea Reader yang dikemudikan Kapten Laut Arief saat melakukan patroli bersama pengawasan konservasi kawasan perairan nasional Sabtu (11/10) lalu, tenggelam.

Musibah yang terjadi di Selat Loekeli, antara Pulau Ndao dan Pulau Doo, Kabupaten Rote Ndao itu, mengakibatkan enam dari 12 penumpang ditemukan tewas.

Dari aspek keamanan kapal menurut Laksamana Pertama Dedy, sangat aman dan laik untuk dipakai berlayar, termasuk melakukan patroli.

Namun demikian, dalam perjalanan patroli, secara tiba-tiba terjadi perubahan cuaca berupa gelombang tinggi dan besar. "Karena kondisi itulah, peristiwa naas itu (tenggelam) tidak bisa dihindari," katanya.

Dia mengatakan, patroli yang dilakukan adalah patroli rutin bersama aparat keamanan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, untuk pemantauan dan pengawasan konservasi kawasan perairan nasional.

Patroli tersebut, dikoordinir langsung oleh pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, dengan melibatkan personel TNI AL dan armada kapalnya, Kepolisian unsur Satuan Polisi Air Polres Rote Ndao serta tokoh forum adat.

Dalam musibah di Sabtu kelabu itu, enam dari 12 penumpang meninggal dan enam lainnya berhasil diselamatkan, setelah Tim Basarnas Kupang, TNI AL Kupang, Pol Air Polda NTT dan para nelayan, melakukan pencarian hingga Senin (13/10).

Enam penumpang yang meninggal, yaitu, Inspektur Dua (Ipda) Imanuel Do Hina yang juga menjabat sebagai Kepala Satuan Kepolisian Perairan (Kasat Polair) Polres Rote Ndao, Yos Fanggidae seorang anggota Forum Adat Kabupaten Rote Ndao serta Demit Kolain, seorang staf pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Rote Ndao.

Selain itu, Brigpol Yupiter N Pah (anggota Polair Polres Rote Ndao), Widi Multi Haryanto dan Apsuherto Thao yang adalah staf Konservasi Kawasan Perairan Nasional (KKPN) NTT.

Sedangkan, enam korban selamat yakni Bripka Nefriadi B Tallo personel Polair Polres Rote Ndao, Alex Modok starf Dinas Kelautan dan Perikanan Rote Ndao, Ferawati Ratu Ludji staf KKPN NTT, Kapten Laut Arief selaku Perwira Lanal Rote Ndao, Klasi Didi anggota Lanal Rote serta Aprianus Feto staf KKPN NTT.