Medan (ANTARA News) - Guru Besar Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Prof Subanindyo Hadiluwih menilai Presiden terpilih Joko Widodo terkesan diperlakukan tidak adil karena meski
belum dilantik dan belum menjalankan visi dan misinya sudah dinilai tidak akan mampu memajukan Indonesia.
Dalam diskusi politik di Medan, Senin, Subanindyo mengatakan, presiden terpilih yang sering dipanggil Jokowi itu diperlakukan berbeda dari pemimpin terdahulu yang selalu diberi kesempatan waktu terlebih dulu sebelum memulai pemerintahannya.
"Presiden terdahulu selalu diberikan waktu. Namun sekarang, belum apa-apa (Jokowi) sudah dicurigai," katanya.
Menurut dia, sebagai mantan Gubernur Jakarta, Jokowi selalu dikaitkan dengan banjir dan kemacetan di ibu kota yang justru telah berlangsung sejak lama. Dan karena kedua masalah ini belum tuntas, maka Jokowi dianggap gagal dan tidak mampu memimpin.
Padahal sebagai ibu kota negara, banyak instansi yang memiliki kewenangan dalam kebijakan pembangunan di Jakarta.
"Apa itu semua salah Jokowi? Kalau seperti ini caranya, sampai kapan pun macet dan banjirnya tidak akan selesai," katanya.
Seharusnya, kata Subanindyo, selurujh elite politik mendukung visi dan misi Jokowi jika memang peduli dan cinta terhadap Indonesia.
"Kalau gagal juga, lain ceritanya. Namun beri kesempatan berpartisipasi dulu," katanya.
(T.I023/B/I007/I007) 13-10-2014 19:12:38
Jokowi diperlakukan tidak adil
13 Oktober 2014 19:58 WIB
Gubernur DKI Jakarta sekaligus Presiden Terpilih Joko Widodo (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: