Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin ditutup di zona merah atau melemah sebesar 49,90 poin seiring dengan mayoritas bursa saham di kawasan regional

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 49,90 poin (1,01 persen) ke posisi 4.913,05. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 10,37 poin (1,24 persen) ke posisi 828,30.

"Indeks BEI kembali melemah seiring dengan mayoritas bursa saham di kawasan regional dipicu masih adanya kecemasan investor terhadap outlook perekonomian global," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan bahwa lembaga dana moneter internasional (IMF) menurunkan outlook pertumbuhan global menyusul melambatnya pemulihan ekonomi di negara-negara kawasan Eropa. Di sisi lain, pasar saham juga masih dibayangi oleh akan berakhirnya program stimulus The Fed yakni quantitative easing (QE).

"Isu pelambatan ekonmini mendorong pelaku pasar keluar dari aset bersiko," katanya.

Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa setelah mengalami tekanan cukup dalam, indeks BEI berpotensi mengalami kenaikan secara teknikal pada perdagangan hari selanjutnya (Selasa, 14/10).

"IHSG mulai mengalami pola tekanan terbatas, potensi technical rebound terlihat akan terjadi, target batas atas untuk indeks BEI yakni 5.002 poin, berpotensi tercapai dalam waktu dekat," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 196.293 kali dengan volume mencapai 2,62 miliar lembar saham senilai Rp3,32 triliun. Tercatat, efek yang mengalami penguatan sebanyak 86 saham, turun sebanyak 198 saham, dan tidak bergerak nilainya atau stagnan 87 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 54,84 poin (0,24 persen) ke 23.143,38, indeks Nikkei turun 178,38 poin (1,15 persen) ke 15.300,55 dan Straits Times melemah 21,72 poin (0,67 persen) ke posisi 3.202,15. (*)