"Hal ini terlihat, karena permintaan dari negara tersebut cukup tinggi, dan hampir setiap minggu terjadi pengiriman," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), T Hasudungan Siregar, di Manado, Senin.
Hasudungan mengatakan pada akhir September ada dua produk perikanan diekspor ke Jepang yakni ikan kayu dan ikan beku. Ikan beku diekspor sebanyak 150 ton dengan nilai 176.602 dolar, sementara ikan kayu sebanyak 25 ton dengan nilai 148.995 dolar.
Ia mengatakan Jepang sangat meminati produk ikan di Sulut, karena memiliki ciri khas dan kualitas ikan yang sangat baik.
Ikan kayu di Jepang, tambah dia, diolah kembali menjadi berbagai produk pangan khas negara itu, selain juga diolah menjadi bumbu dan parfum.
"Produk ikan kayu, telah diproses melalui pembakaran pada suhu tertentu sehingga dihasilkan komoditas yang sudah mengeras seperti kayu, tetapi tahan meski disimpan lama," katanya.
Selain negara-negara Asia, tujuan ekspor ikan kayu asal Sulut, adalah Eropa, Afrika dan Amerika Serikat.
Pemerintah akan terus memfasilitasi para pengekspor asal Sulut, agar mampu memenuhi permintaan pasar luar negeri dan negara tujuan semakin banyak, katanya.
Selain tujuan utama pengiriman ikan kayu, dan ikan beku, Jepang menjadi tujuan ekspor produk perikanan lainnya serta kelapa dan turunannya seperti tepung kelapa dan juga biji pala. (*)