Terduga teroris Matra diamankan di Polda Sulteng
13 Oktober 2014 06:22 WIB
Ilustrasi. Densus Geledah Kos Terduga ISIS. Sejumlah anggota Densus 88 menggeledah rumah kos terduga anggota jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (15/9). Penggeledahan itu terkait dengan ditangkapnya 4 warga Turki di Parigi Moutong pada Sabtu (13/9) lalu. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Pasangkayu (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, menangkap oknum RD salah seorang warga jalan Nangka, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra) Sulawesi Barat, yang diduga kuat terlibat dalam aksi teroris.
"Baru saja aparat Densus 88 melakukan penangkapan terhadap seorang warga yang diduga kuat terlibat dalam jaringan teroris. Saat ini, terduga teroris sedang diamankan untuk dibawa ke Polda Sulawesi Tengah di Kota Palu, " kata Kasat Reskrim Polres Matra, AKP Herman E.W. Simbolon di Pasangkayu, Minggu.
Ia menyampaikan, puluhan aparat Densus 88 Anti Teror bersenjata lengkap dibantu aparat Polres Matra melakukan proses penangkapan dikediamanan terduga usai melaksanakan ibadah Shalat dhuhur di salah satu Masjid terdekat yang ada di Pasangkayu.
Meski istri terduga sempat melakukan perlawanan, namun aparat Densus dengan mudah melakukan penangkapan.
"Saat aparat Densus mengepung rumah terduga, warga setempat yang ikut menyaksikan proses penangkapan dilarang mendekat di rumah RD. Bahkan, wartawan pun kita larang untuk mengabadikan gambar dari dekat sebelum petugas meninggalkan rumah terduga," katanya.
Terduga teroris kemudian langsung diamankan ke Polda Sulteng dengan sejumlah barang bukti diantaranya buku jihad jaringan pengembangan teroris serta sebuah sangkur untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Matra ini juga belum memberikan kesimpulan apakah terduga juga merupakan jaringan terorisme ISIS.
"Kami dari Polres Mamuju Utara membantu tim dari Mabes Densus 88 atas proses penangkapan terhadap RD yang terduga teroris. Soal keterlibatan dengan ISIS, maka hal itu merupakan Densus yang menjawab seperti apa penyelidikannya," terang Herman.
Ketua RT III Kecamatan Pasangkayu, Ilham Amran menyampaikan, terduga teroris menuturkan jika RD termasuk sosok pendiam.
"Terduga teroris RD yang kami kenal termasuk sosok yang kalem dan dikenal pendiam. Setiap hari, terduga dikenal taat bersembahyang di Masjid dan jarang bergaul dengan warga setempat," terang Ilham. (*)
"Baru saja aparat Densus 88 melakukan penangkapan terhadap seorang warga yang diduga kuat terlibat dalam jaringan teroris. Saat ini, terduga teroris sedang diamankan untuk dibawa ke Polda Sulawesi Tengah di Kota Palu, " kata Kasat Reskrim Polres Matra, AKP Herman E.W. Simbolon di Pasangkayu, Minggu.
Ia menyampaikan, puluhan aparat Densus 88 Anti Teror bersenjata lengkap dibantu aparat Polres Matra melakukan proses penangkapan dikediamanan terduga usai melaksanakan ibadah Shalat dhuhur di salah satu Masjid terdekat yang ada di Pasangkayu.
Meski istri terduga sempat melakukan perlawanan, namun aparat Densus dengan mudah melakukan penangkapan.
"Saat aparat Densus mengepung rumah terduga, warga setempat yang ikut menyaksikan proses penangkapan dilarang mendekat di rumah RD. Bahkan, wartawan pun kita larang untuk mengabadikan gambar dari dekat sebelum petugas meninggalkan rumah terduga," katanya.
Terduga teroris kemudian langsung diamankan ke Polda Sulteng dengan sejumlah barang bukti diantaranya buku jihad jaringan pengembangan teroris serta sebuah sangkur untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Matra ini juga belum memberikan kesimpulan apakah terduga juga merupakan jaringan terorisme ISIS.
"Kami dari Polres Mamuju Utara membantu tim dari Mabes Densus 88 atas proses penangkapan terhadap RD yang terduga teroris. Soal keterlibatan dengan ISIS, maka hal itu merupakan Densus yang menjawab seperti apa penyelidikannya," terang Herman.
Ketua RT III Kecamatan Pasangkayu, Ilham Amran menyampaikan, terduga teroris menuturkan jika RD termasuk sosok pendiam.
"Terduga teroris RD yang kami kenal termasuk sosok yang kalem dan dikenal pendiam. Setiap hari, terduga dikenal taat bersembahyang di Masjid dan jarang bergaul dengan warga setempat," terang Ilham. (*)
Pewarta: Aco Ahmad
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: