Kendari (ANTARA News) - Produksi sayur di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, mengalami penurunan yang diakibatkan oleh musim kemarau yang melanda daerah tersebut selama beberapa bulan terakhir.

Salah seorang petani sayur, Mardi, mengatakan akibat musim kemarau yang panjang dan sengatan matahari lebih panas dari biasanya, tamanan sayur tumbuh dengan kondisi daun yang tidak normal.

"Menurunnya produksi sayur mengakibatkan petani mengalami kerugian, walau bukan gagal panen tapi dengan kondisi ini kami sebagai petani terpaksa merugi akibat kemarau,"ujarnya.

Ia menambahkan musim kemarau mengakibatkan pasokan air yang biasanya mereka gunakan untuk menyiram sayur kini telah berkurang.

Sementara itu pantauan di sejumlah pasar tradisional, para pedagang sayur mengakui mulai kesulitan mendapatkan sayur yang diproduksi dari Kota Kendari.

"Kami kesulitan mendapatkan sayuran yang berasal dari dalam kota, Saat ini sayuran yang kami jual adalah sayur yang berasal dari daerah sekitar kendari," ujar Wa Hima, salah seorang pedagang sayur di Pasar Anduonohu Kendari.

Ia menambahkan walau terjadi kelangkaan barang, para pedagang sayur tidak menaikkan harga, melainkan hanya mengurangi jumlah sayur per ikatnya.

Menurut dia, hal itu dilakukan agar konsumen tetap membeli barang dagangan mereka, dan untuk menjaga langganan mereka agar tidak mencari sayuran pada pedagang lain.

Para pedagang sayur di pasar tradisional tersebut mengakui sebelum musim kemarau melanda daerah tersebut, mereka dengan mudah mendapatkan sayur yang diproduksi oleh petani yang berasal dari petani di Kota Kendari.

Tetapi sejak musim kemarau, sayur asal Kendari sulit untuk didapatkan, sebab berebutan dengan pedagang lainnya. Sayur asal Kendari diburu pedagang sebab memiliki harga yang lebih murah dangan kualitas yang baik. (LAR/KWR)