Persis menang 1-0 lawan PSCS
12 Oktober 2014 19:15 WIB
Pemain Persis Solo Andrid Wibowo (21) berebut bola dengan Julia Mardianus (11) dari PSCS Cilacap pada pertandingan sepak bola babak 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Jateng, Minggu (12/10). Persis Solo memenangkan pertandingan dengan skor 1-0. (ANTARA FOTO/Andika Betha)
Solo (ANTARA News) - Tim Persis Solo berhasil memenuhi ambisinya dengan merebut tiga poin setelah menang melawan PSCS Cilacap 1-0 pada pertandingan delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan, Jawa Tengah, Minggu petang.
Tuan rumah Persis yang menjamu PSCS dengan disaksikan sekitar belasan ribu penonton mayoritas pendukung tim asal Solo itu bermain seru dan kedua kesebelaan saling melakukan serangan ke gawang lawan.
Persis yang berambisi untuk bangkit setelah mengalami kekalahan pada pertandinagn sebelumnya sejak menit awal babak pertama menekan pertahanan lawan.
Persis yang melakukan serangan, melalui duet strikernya (Yanuar dan Ferryanto), "wing back" Dwijoko, dan pemain sayap Andrid Winowo, sering memahayakan gawang PSCS yang dikawal oleh kiper Ega Risky.
Namun, Persis serangannya sering digagalkan oleh barisan pertahanan PSCS yang dikoordinasi oleh pemain asingnya, Erik Awounza.
Persis pada menit ke-16 melalui tendangan Yanuar berhasil mencipta gol, tetapi dianulir oleh wasit karena dia sebelumnya tertangkap off side terlebih dahulu sehingga kedudukan tetap imbang 0-0.
Peluang Persis kembali terjadi melalui Ferryato pada menit ke-44 yang memanfaatkan umpan silang dari Andrid. Akan tetapi, bolanya melenceng ke samping gawang PSCS.
Bahkan, Ferryanto kembali mendapat peluang emas pada menit ke-45. Namun, bolanya mampu ditangkap oleh kiper PCS yang bermain cemerlang.
Satu-satunya peluang PSCS pada babak pertama terjadi menit 12 melalui serangan balik yang dilakukan tendangan keras oleh Said. Akan tetapi, bolanya juga menyamping gawang Persis yang dijaga oleh Agung Prasetyo. Kedudukan imbang 0-0 ini tetap bertahan hingga babak pertama usai.
Persis melawan PSCS yang tidak diperkuat empat pemain pilarnya tersebut serangan kelihatan kurang tajam sehingga Pelatih Widyantoro memasukkan beberapa pemain mudanya, antara lain Ferryanto digantikan Kitto Candra, dan M. Wahyu ditarik keluar dan Dedi masuk untuk menambah daya serang timnya.
Sejumlah peluang Persis pada menit ke-68 melalui Kitto Candra yang memanfaatkan umpan Andrid. Akan tetapi, bolanya lagi-lagi melenceng tipis gawang PSCS. Yanuar melalui sundulan kepalanya berhasil ditangkap kiper PSCS pada menit ke-89.
Bahkan, Dedi yang berhasil lolos sendirian dan hanya berhadapan dengan kiper PSCS pada menit ke-72, tendangannya melenceng tipis di kanan gawang sehingga bola keluar untuk tim tamu.
Persis baru berhasil menjebloskan bola ke gawang PSCS pada menit ke-78 melalui sundulan kepala Yanuar yang berdiri bebas menerima bola dari tendagan sudut yang dilakukan Andrid Wibowo sehingga mengubah kedudukan menjadi 1-0.
Persis yang unggul atas PSCS tersebut bangkit lebih termotivasi untuk mengepung pertahanan lawan. Sebaliknya, PSCS pada babak kedua kelihatan terkuras stamina sehingga hanya mampu bertahan agar jangan sampai gawangnya kemasukan.
Persis sebenarnnya bisa menambah gol jika pemainnya, Kitto Candra, bermain lebih tenang. Sebab, pemain nomor punggung 22 itu tendangannya yang hanya berjarak sekitar 5 meter dan kondisi kosong bolanya melenceng ke samping gawang PSCS sehingga kedudukan tetap 1-0 untuk tim tua rumah hingga babak kedua usai.
Wasit Dafid Priatmoko yang memimpin pertandingan tersebut mengeluarkan lima kartu kuning untuk Andri Siswanto, Rastiawan, Said (PSCS), Ainudin, dan Dedi (Persis).
Pelatih PSCS Cilacap Gatot Barnowo mengatakan bahwa pertandingan Persis melawan PSCS betul-betul "fair play" dan kepemimpinan wasit bagus. Hal ini bisa untuk menjadi contoh pertandingan-pertandingan lainnya.
"Kami terus terang kalah stamina dibanding Persis. Persis juga berhasil memanfaatkan peluang untuk menjadi gol," katanya.
Menurut dia, anak-anak memang kelihatan kelelahan, terutama di babak kedua. Mereka kehabisan stamina sehingga kesulitan keluar dari tekanan Persis.
Pelatih Persis Solo Widyatoro mengatakan bahwa timnya bisa memenangi pertandingan karena empat pemainnya yang dianggap senior tidak bisa diturunkan karena menjalani sanksi Komisi Disiplin PSSI.
"Kami dengan menurunkan banyak pemain muda lawan PSCS tidak kalah kualitasnya. Mereka sidah bisa menunjukkan kualitasnya meski masih banyak yang ragu-ragu saat penyelesaian akhir," katanya.
Menurut dia, Persis banyak peluang yang gagal menjadi gol kegawang lawan. Jika pemainnya lebih tenang, dua tiga gol bisa tercipta ke gawang PSCS.
Tuan rumah Persis yang menjamu PSCS dengan disaksikan sekitar belasan ribu penonton mayoritas pendukung tim asal Solo itu bermain seru dan kedua kesebelaan saling melakukan serangan ke gawang lawan.
Persis yang berambisi untuk bangkit setelah mengalami kekalahan pada pertandinagn sebelumnya sejak menit awal babak pertama menekan pertahanan lawan.
Persis yang melakukan serangan, melalui duet strikernya (Yanuar dan Ferryanto), "wing back" Dwijoko, dan pemain sayap Andrid Winowo, sering memahayakan gawang PSCS yang dikawal oleh kiper Ega Risky.
Namun, Persis serangannya sering digagalkan oleh barisan pertahanan PSCS yang dikoordinasi oleh pemain asingnya, Erik Awounza.
Persis pada menit ke-16 melalui tendangan Yanuar berhasil mencipta gol, tetapi dianulir oleh wasit karena dia sebelumnya tertangkap off side terlebih dahulu sehingga kedudukan tetap imbang 0-0.
Peluang Persis kembali terjadi melalui Ferryato pada menit ke-44 yang memanfaatkan umpan silang dari Andrid. Akan tetapi, bolanya melenceng ke samping gawang PSCS.
Bahkan, Ferryanto kembali mendapat peluang emas pada menit ke-45. Namun, bolanya mampu ditangkap oleh kiper PCS yang bermain cemerlang.
Satu-satunya peluang PSCS pada babak pertama terjadi menit 12 melalui serangan balik yang dilakukan tendangan keras oleh Said. Akan tetapi, bolanya juga menyamping gawang Persis yang dijaga oleh Agung Prasetyo. Kedudukan imbang 0-0 ini tetap bertahan hingga babak pertama usai.
Persis melawan PSCS yang tidak diperkuat empat pemain pilarnya tersebut serangan kelihatan kurang tajam sehingga Pelatih Widyantoro memasukkan beberapa pemain mudanya, antara lain Ferryanto digantikan Kitto Candra, dan M. Wahyu ditarik keluar dan Dedi masuk untuk menambah daya serang timnya.
Sejumlah peluang Persis pada menit ke-68 melalui Kitto Candra yang memanfaatkan umpan Andrid. Akan tetapi, bolanya lagi-lagi melenceng tipis gawang PSCS. Yanuar melalui sundulan kepalanya berhasil ditangkap kiper PSCS pada menit ke-89.
Bahkan, Dedi yang berhasil lolos sendirian dan hanya berhadapan dengan kiper PSCS pada menit ke-72, tendangannya melenceng tipis di kanan gawang sehingga bola keluar untuk tim tamu.
Persis baru berhasil menjebloskan bola ke gawang PSCS pada menit ke-78 melalui sundulan kepala Yanuar yang berdiri bebas menerima bola dari tendagan sudut yang dilakukan Andrid Wibowo sehingga mengubah kedudukan menjadi 1-0.
Persis yang unggul atas PSCS tersebut bangkit lebih termotivasi untuk mengepung pertahanan lawan. Sebaliknya, PSCS pada babak kedua kelihatan terkuras stamina sehingga hanya mampu bertahan agar jangan sampai gawangnya kemasukan.
Persis sebenarnnya bisa menambah gol jika pemainnya, Kitto Candra, bermain lebih tenang. Sebab, pemain nomor punggung 22 itu tendangannya yang hanya berjarak sekitar 5 meter dan kondisi kosong bolanya melenceng ke samping gawang PSCS sehingga kedudukan tetap 1-0 untuk tim tua rumah hingga babak kedua usai.
Wasit Dafid Priatmoko yang memimpin pertandingan tersebut mengeluarkan lima kartu kuning untuk Andri Siswanto, Rastiawan, Said (PSCS), Ainudin, dan Dedi (Persis).
Pelatih PSCS Cilacap Gatot Barnowo mengatakan bahwa pertandingan Persis melawan PSCS betul-betul "fair play" dan kepemimpinan wasit bagus. Hal ini bisa untuk menjadi contoh pertandingan-pertandingan lainnya.
"Kami terus terang kalah stamina dibanding Persis. Persis juga berhasil memanfaatkan peluang untuk menjadi gol," katanya.
Menurut dia, anak-anak memang kelihatan kelelahan, terutama di babak kedua. Mereka kehabisan stamina sehingga kesulitan keluar dari tekanan Persis.
Pelatih Persis Solo Widyatoro mengatakan bahwa timnya bisa memenangi pertandingan karena empat pemainnya yang dianggap senior tidak bisa diturunkan karena menjalani sanksi Komisi Disiplin PSSI.
"Kami dengan menurunkan banyak pemain muda lawan PSCS tidak kalah kualitasnya. Mereka sidah bisa menunjukkan kualitasnya meski masih banyak yang ragu-ragu saat penyelesaian akhir," katanya.
Menurut dia, Persis banyak peluang yang gagal menjadi gol kegawang lawan. Jika pemainnya lebih tenang, dua tiga gol bisa tercipta ke gawang PSCS.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: