Kupang (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya, menegaskan tidak semua kabupaten dan kota di NTT dilanda masalah kekeringan seperti yang diberitakan sejumlah media massa.

"Bahwa ada sejumlah daerah yang saat ini dilanda kekeringan hingga berdampak pada ancaman rawan pangan seperti di Kabupaten Sumba Timur, Lembata, Timor Tengah Selatan, Sikka, Manggarai, Manggarai Timur, Flores Timur, Ngada dapat dibenarkan," katanya di Kupang, Minggu.

Menurut Gubernur Lebu Raya, kabupaten-kabupaten tersebut ini juga tidak merata dilanda bencana kekeringan, gagal panen dan rawan pangan, tetapi hanya beberapa desa yang tersebar di sejumlah kecamatan.

"Desa-desa yang ada juga tidak semuanya mengalami kekeringan, tetapi hanya sebagian lahan tertentu milik masyarakat yang akibat curah hujan tidak beraturan mendapat dampak langsung dari fenomena alam tersebut," katanya.

Ia lebih lanjut mengatakan telah meminta Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) NTT serta lembaga terkait lainnya untuk melakukan pemantauan dan tindakan tanggap darurat dan preventif, apabila keadaan benar-benar terjadi dan dalam tahap mengkhawatirkan.

"Sudah ada laporan dari Dinas Sosial, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dan Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT, kalau kondisi dan keadaan di lapangan masih aman dan normal, sehingga tidak perlu dibesar-besarkan, karena pemerintah juga tidak menghendaki rakyatnya susah apalagi lapar. Tidak ada dalam kamus kepemimpinan kami," katanya.

Dinas Pertanian dan Perkebunan misalnya melaporkan produksi pangan terutama pangan jagung di NTT meningkat dari sekitar 524 ribu ton pada musim panen 2013 menjadi 625 ribu ton atau meningkat sekitar 101 ribu ton pada 2014.

"Peningkatan ini juga terjadi pada produksi padi dari 450 ribu ton pada musim panen 2011 meningkat mencapai 600 ribu ton pada masa panen 2014, sehingga stok untuk kebutuhan pangan petani di NTT aman untuk enam bbulan ke depan," katanya.