Makkah (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia melarang jamaah haji membawa air zamzam masuk ke pesawat, akibatnya banyak air zamzam yang dikemas jamaah haji disita petugas seperti yang terlihat pada Sabtu, di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.




Jamaah haji memang sudah diberikan jatah masing-masing lima liter air yang akan diberikan di debarkasi jamaah haji.




Namun alasan utama Garuda melarang jamaah membawa air zamzam ke pesawat adalah masalah keselamatan penerbangan.




Unit Corporate Security Garuda Indonesia, Cecep Ramdani, di Jeddah, Sabtu, mengatakan air zamzam yang disiapkan oleh jamaah biasanya tidak dikemas sesuai standar yang berlaku, sehingga dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa bocor.




Apalagi selain dalam botol plastik air mineral, zamzam itu juga ada yang dimasukan dalam jerigen ukuran lima liter.




"Yang kita khawatirkan adalah yang ukuran besar dan kalau dibawa setiap jamaah ... bisa membahayakan keselamatan penerbangan," kata Cecep.




Bila air zamzam bocor, rembesan air itu dikhawatirkan bisa menimbulkan korosi badan pesawat atau terkena peralatan listrik yang rentan terkena air.




"Ini yang dimaksud bisa membahayakan penerbangan," kata dia.




Sementara itu Kepala PPIH Bidang Perlindungan Jamaah, Ahmad Riad S, meminta jemaah menaati aturan.




Ia mengatakan, dengan peralatan deteksi, keberadaan air zamzam mudah diketahui.




Ahmad mengingatkan jika koper terpaksa harus dibuka untuk mengeluarkan zamzam maka hal itu bisa mempengaruhi jadwal keberangkatan.