Kiev (ANTARA News) - Penembakan di kota Ukraina timur yang dikuasai pemberontak, Donetsk, menewaskan tiga orang selama 24 jam terakhir, kata pemerintah daerah Sabtu, dalam pelanggaran gencatan senjata mematikan terbaru.

"Sebagai akibat tindakan-tindakan militer di Donetsk 10 Oktober, tiga warga sipil meninggal dan empat lainnya terluka dirawat dirawat di rumah sakit," kata balai kota Donetsk dalam satu pernyataan.

Seluruhnya dikendalikan oleh separatis pro-Rusia, Donetsk mengalami peningkatkan baku tembak pada beberapa hari terakhir ini ketika para pemberontak dan tentara Ukraina terlibat pertempuran di dekat bandara.

Lebih dari 300 orang telah tewas sejak gencatan senjata ditandatangani 5 September, menurut PBB.

Pihak berwenang Ukraina melaporkan 118 warga sipil dan tentara Ukraina tewas, tanpa termasuk korban di pihak gerilyawan.

Unit-unit Ukraina telah mempertahankan sejak Mei bandara internasional Donetsk di timur laut kota, meskipun serangan-serangan hampir terjadi setiap hari. Mereka juga mengendalikan beberapa desa sebelah timur kota.

Tentara Ukraina Sabtu mengatakan bahwa posisinya telah diserang Jumat malam di Donetsk dan daerah Lugansk.

Pemimpin pemberontak Donetsk Alexander Zakharchenko mengatakan pekan ini bahwa kesepakatan antara separatis dan komandan Kiev akan melihat tentara Ukraina menyerahkan beberapa desa untuk mulai menciptakan zona demiliterisasi antara pihak-pihak yang berperang, seperti yang diperlukan dalam kesepakatan gencatan senjata.

Namun militer Ukraina telah membantah laporan-laporan kesepakatan dengan separatis tentang penyerahan wilayah itu, demikian AFP.
(H-AK)