Gas langka bukan hanya kesalahan PT Pertamina
11 Oktober 2014 17:49 WIB
Dokumentasi pekerja mengangkat tabung gas elpiji tiga kg disalah satu agen, di Medan, Sumut, Rabu (8/10). Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina Wilayah Operasi Pemasaran 1 PT Pertamina menambah pasokan sementara sebanyak 50.000 tabung gas elpiji tiga kg perhari di seluruh Sumatera Utara. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Medan (ANTARA News) - "Menyalahkan Pertamina bukanlah solusi. Harus dipahami bahwa kita semua
bertanggung jawab atas kelangkaan ini," kata anggota DPRD Sumatera Utara, Indra Alamsyah , di Medan, Sabtu.
Dia menyinggung kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di sana, yang dikatakan dia juga karena peranan pihak lain dalam distribusinya.
Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas sebagai penyalur di lapangan, kata dia, juga menyumbang peran selain pengawasan dari kepolisian, kejaksaan, legislatif, dan pemerintah daerah.
"Jika ditanyakan, masing-masing pihak pasti mengaku sudah mengawasi dengan benar. Namun kondisinya berbeda. Karena itu, peningkatan pengawasan yang harus dilakukan," katanya.
Politikus Partai Golkar itu mengapresiasi tindakan tegas dari Direktorat Reskrim Khusus Polda Sumatera Utara, yang menggerebek rumah yang menjadi lokasi penyulingan gas secara ilegal di kawasan Medan Polonia beberapa waktu lalu.
Dia menyinggung kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di sana, yang dikatakan dia juga karena peranan pihak lain dalam distribusinya.
Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas sebagai penyalur di lapangan, kata dia, juga menyumbang peran selain pengawasan dari kepolisian, kejaksaan, legislatif, dan pemerintah daerah.
"Jika ditanyakan, masing-masing pihak pasti mengaku sudah mengawasi dengan benar. Namun kondisinya berbeda. Karena itu, peningkatan pengawasan yang harus dilakukan," katanya.
Politikus Partai Golkar itu mengapresiasi tindakan tegas dari Direktorat Reskrim Khusus Polda Sumatera Utara, yang menggerebek rumah yang menjadi lokasi penyulingan gas secara ilegal di kawasan Medan Polonia beberapa waktu lalu.
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: