Kendari (ANTARA News) - Ketua DPD PDIP Sulawesi Tenggara, Hugua menyatakan, revolusi mental akan menjadi dasar pijakan pemerintahan Kabinet Indonesia Hebat dalam mengantarkan Indonesia masuk negara raksasa ekonomi dunia bersama India dan China.

Ketua PDIP Sultra Hugua menyatakan hal tersebut di Kendari, Sabtu, menanggapi kekhawatiran banyak pihak bahwa pemerintahan Joko Widodo - Mohammad Jusuf Kalla yang tidak didukung mayoritas anggota parlemen, akan sulit menjalankan berbagai program pembangunan terutama dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.

"Kegaduhan politik saat pemilihan pimpinan parlemen di DPR RI yang dikuasai koalisi merah putih (KMP), tidak akan berlangsung hingga pemerintahan Kabinet Jokowi - JK mendapat mandat dari rakyat melalui MPR," katanya.

Ketika pemerintahan Kabinet Indonesia Hebat konsisten menjalankan revolusi mental dengan merubah paradigma pemerintah dari dilayani menjadi melayani kepentingan rakyat kata dia, anggota parlemen dari KMP yang sebelumnya tidak sepaham dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), akan berbalik memberikan dukungan kepada pemerintah.

Itu karena kata dia, antara KMP yang oposisi dan KIH pendukung pemerintah, memiliki cita-cita dan tujuan yang sama dalam membangun bangsa dan negara, yakni terwujudnya kesejahteraan seluruh rakyat secara merata, adil dan demokratis sebagaimana diamanahkan UUD45 dan Pancasila.

"Ketika pemerintah menggulirkan berbagai program pembangunan yang bisa mengantarkan rakyat bangsa ini mandiri, makmur dan sejahtera serta demokratis, saya yakin anggota parlemen dari KMP akan mendukungnya," kata Hugua yang juga bupati Wakatobi itu.

Program pembangunan yang prokesejahteraan rakyat itulah ujarnya yang akan mempertemukan atau merekatkan pandangan anggota parlemen KMP yang mayoritas dan KIH yang minoritas di Parlemen.

"Saat KMP dan KIH bersatu mendukung program yang digulirkan pemerintahan Jokowi - JK, investasi dalam negeri akan tumbuh subur dan pada gilirannya akan menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup tinggi, bisa mencapai di atas tujuh persen seperti yang direncanakan Jokowi-JK," katanya.

Saat itulah ujarnya, Indonesia akan bangkit menjadi kekuatan ekonomi baru yang bisa mengantarnya masuk ke dalam tiga negara raksasa ekonomi dunia bersama India dan China.