Presiden: keberhasilan transisi politik cermin suksesi damai
10 Oktober 2014 13:33 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) menyampaikan sambutannya saat pembukaan Bali Democracy Froum (BDF) VII di Nusa Dua, Bali, Jumat (10/10). Forum bertukar pendapat dan pengalaman untuk mempromosikan perdamaian dan demokrasi itu dihadiri empat kepala negara/pemerintahan, sejumlah menteri atau wakil menteri luar negeri negara di Asia-Pasifik. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan keberhasilan transisi politik nasional dengan pelantikan Presiden RI yang baru pada 20 Oktober mencerminkan kesuksesan Bangsa Indonesia melakukan suksesi kepemimpinan secara damai dan konstitusional.
"Melangsungkan pemilu bukan hal yang mudah, cukup melelahkan, kompleks bahkan emosional. Saya pikir seperti pemilu lain di seluruh dunia (kondisinya-red)," kata Presiden saat membuka Bali Democracy Forum VII di Nusa Dua Bali, Jumat.
Ia mengatakan tidak ada satu pihak pun yang menyatakan demokrasi bisa berlangsung dengan mudah namun saat Presiden baru nanti dilantik, beberapa hari dari sekarang, Indonesia akan membuktikan, baik kepada masyarakatnya sendiri maupun kepada masyarakat dunia bahwa transfer kekuasaan bisa berlangsung dengan aman dan konstitusional.
"Anggota parlemen dan senat telah menjalankan tugas mereka, sejak 1 Oktober. Dan pada 20 Oktober, presiden yang baru, Presiden terpilih Joko Widodo akan diambil sumpahnya," tegas Presiden.
Kepala Negara dalam kesempatan itu menjelaskan Indonesia baru saja melangsungkan perhelatan politik nasional dengan melibatkan 135 juta orang dalam sebuah pemilihan umum dan juga pemilihan presiden. Hal itu, menurut Yudhoyono, merupakan salah satu perkembangan demokrasi Indonesia yang terus berlangsung hingga saat ini sebagai upaya pematang demokrasi itu sendiri.
Presiden Yudhoyono juga mengucapkan selamat atas keberhasilan pemilu di sejumlah negara antara lain Aljazair, Brasil, Fiji, Irak, Lebanon, India, Iran, Libia, Maladewa, Selandia Baru, Afrika Selatan, Turki.
"Melangsungkan pemilu bukan hal yang mudah, cukup melelahkan, kompleks bahkan emosional. Saya pikir seperti pemilu lain di seluruh dunia (kondisinya-red)," kata Presiden saat membuka Bali Democracy Forum VII di Nusa Dua Bali, Jumat.
Ia mengatakan tidak ada satu pihak pun yang menyatakan demokrasi bisa berlangsung dengan mudah namun saat Presiden baru nanti dilantik, beberapa hari dari sekarang, Indonesia akan membuktikan, baik kepada masyarakatnya sendiri maupun kepada masyarakat dunia bahwa transfer kekuasaan bisa berlangsung dengan aman dan konstitusional.
"Anggota parlemen dan senat telah menjalankan tugas mereka, sejak 1 Oktober. Dan pada 20 Oktober, presiden yang baru, Presiden terpilih Joko Widodo akan diambil sumpahnya," tegas Presiden.
Kepala Negara dalam kesempatan itu menjelaskan Indonesia baru saja melangsungkan perhelatan politik nasional dengan melibatkan 135 juta orang dalam sebuah pemilihan umum dan juga pemilihan presiden. Hal itu, menurut Yudhoyono, merupakan salah satu perkembangan demokrasi Indonesia yang terus berlangsung hingga saat ini sebagai upaya pematang demokrasi itu sendiri.
Presiden Yudhoyono juga mengucapkan selamat atas keberhasilan pemilu di sejumlah negara antara lain Aljazair, Brasil, Fiji, Irak, Lebanon, India, Iran, Libia, Maladewa, Selandia Baru, Afrika Selatan, Turki.
Pewarta: Panca Hari Prabowo dan GNC Aryani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: