Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup menguat sebesar 35,36 poin (0,71 persen) ke posisi 4.993,87, seiring dengan bursa saham regional yang positif.

Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 7,02 poin (0,83 persen) ke posisi 844,39.

Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bursa saham regional yang kembali berada di area positif menjadi salah satu faktor pendorong bagi indeks BEI ikut bergerak menguat.

Di sisi lain, lanjut dia, sentimen dari dalam negeri terkait politik juga cenderung mulai mereda sehingga memicu pelaku pasar saham di dalam negeri kembali aktif untuk melakukan aksi beli.

"Kami melihat, sentimen regional mulai membaik, serta dari dalam negeri terkait politik, pelemahan rupiah juga cenderung mulai mereda. Sekarang tinggal menunggu penguatan lanjutan," kata dia.

Secara teknikal, ia menambahkan kondisi harga saham-saham di dalam negeri sudah masuk dalam area jenuh jual (over sold) sehingga potensi indeks BEI menembus level psikologis di atas 5.000 poin dapat tercapai.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa potensi indeks BEI kembali menguat pada perdagangan Jumat (9/10), menuju target batas atas di level 5.068 poin.

"Kekuatan naik masih stabil, dan dalam jangka panjang IHSG BEI masih berada dalam tren penguatan," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 185.509 kali dengan volume mencapai 3,14 miliar lembar saham senilai Rp3,46 triliun. Tercatat, efek yang mengalami penguatan sebanyak 207 saham, turun sebanyak 95 saham, dan tidak bergerak nilainya 97 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 271,20 poin (1,17 persen) ke 23.534,53, indeks Nikkei turun 117,05 poin (0,75 persen) ke 15.478,93 dan Straits Times menguat 32,54 poin (1,01 persen) ke posisi 3.259,25.