Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengingatkan pembinaan atlet harus lebih diutamakan untuk menghadapi Asian Games 2018.

"Jangan yang diburu pembangunan infrastrukturnya saja. Pembinaan dan peningkatan prestasi atlet harus lebih diutamakan," kata Roy Suryo di sela pembukaan Gerakan Pemuda Anti Narkoba di Wisma Kemenpora, Jakarta, Kamis.

Indonesia ditetapkan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 pada rapat umum Asosiasi Olahraga Asia atau OCA di Incheon, Korea Selatan beberapa waktu lalu.

Indonesia menggantikan Vietnam yang mengundurkan diri menjadi tuan rumah kejuaraan empat tahunan itu.

Untuk menggelar kejuaraan olahraga paling bergengsi di Asia itu, Indonesia menyiapkan tiga lokasi sekaligus yaitu Jakarta, Palembang (Sumatra Selatan), dan Jawa Barat. Sesuai dengan rencana, pembukaan akan dilakukan di Jakarta.

Untuk itu, akan dilakukan pembangunan untuk melengkapi lokasi pertandingan karena belum semua yang ada saat ini sesuai dengan standar internasional. Khusus untuk DKI Jakarta kemungkinan besar akan dibangun velodrom indoor untuk balap sepeda serta kolam renang.

Sementara, untuk Palembang telah memiliki kompleks olaharaga Jaka Baring Sport City yang pernah digunakan untuk SEA Games dan ISG, sedangkan Jawa Barat menggunakan infrastruktur PON 2016.

Roy Suryo menegaskan, demi meningkatkan prestasi atlet Indonesia diharapkan ada sinergi antara kedua lembaga olahraga Indonesia yaitu KONI dan KOI. Ia pun optimistis kedua lembaga tersebut berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya, sehingga prestasi atlet akan jauh lebih baik.

"Tidak bisa dipungkiri jika penurunan prestasi saat ini adalah dampak dari polemik yang terjadi antara KONI dan KOI. Makanya harus segera diselesaikan demi menghadapi kejuaraan-kejuraan berikutnya termasuk Asian Games 2018," katanya.

Sebelumnya, Ketua KOI Rita Subowo menegaskan pihaknya meminta dukungan anggaran guna pengadaan infrastruktur penunjang untuk pelaksanaan Asian Games 2018. Ia mengatakan anggaran merupakan hal serius yang harus diperhatikan.

"Perlengkapan pertandingan juga harus diperhatikan. Ini demi melindungi hak-hak atlet untuk meraih medali," katanya.

Selama ini anggaran selalu menjadi masalah menjelang kontingen Indonesia turun pada sebuah kejuaraan. Bahkan, pada Asian Games 2014 yang berakhir beberapa waktu lalu masih menyisakan beberapa masalah terkait dengan pengadaan peralatan pertandingan.