Pemprov DKI berencana terbitkan "e-card" khusus Kopaja
9 Oktober 2014 11:07 WIB
Warga mencoba kenyamanan didalam angkutan umum Kopaja AC sesudah peluncuran Kopaja AC P-19 dan P-20 di Ragunan, Jakarta, Kamis (5/7). Kopaja AC P-19 jurusan Tanah Abang-Ragunan dan P-20 jurusan Senen-Lebak Bulus dilengkapi fasilitas penyejuk udara, wifi serta dikenakan tarif lima ribu menggunakan kartu elektronik dan mulai beroperasi Kamis (5/7). (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa) ()
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menerbitkan kartu elektronik atau e-card khusus bagi penumpang Kopaja yang melewati jalur bus Transjakarta.
"Dalam waktu dekat ini, rencananya kita akan mengeluarkan e-card khusus untuk kopaja. Jadi, kartu Transjakarta dengan kopaja akan berbeda," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, kartu elektronik tersebut diterbitkan karena tarif antara kedua angkutan umum itu berbeda, tarif Transjakarta Rp3.500 sedangkan kopaja Rp6.000.
"Kalau kartunya hanya satu, nanti akan sulit diketahui apakah calon penumpang ingin naik bus Transjakarta atau kopaja karena tarifnya berbeda, makanya kita buat jadi dua kartu," ujar Antonius.
Dia menuturkan perbedaan kartu tersebut tidak akan terjadi apabila pihak kopaja bersedia menyamakan tarifnya dengan bus Transjakarta, sehingga e-card Transjakarta dapat terintegrasi dengan kopaja.
"Sebetulnya, kalau tarif kopaja bisa sama seperti Transjakarta, yakni Rp3.500, maka kita tidak perlu sampai bikin dua kartu. Cukup satu kartu saja, tapi bisa dipakai untuk naik berbagai angkutan umum," katanya.
Meskipun demikian, dia mengungkapkan pihaknya tetap menginginkan agar kopaja bersedia mengintegrasikan diri sepenuhnya dengan Transjakarta.
"Dengan adanya integrasi tersebut, maka masyarakat tidak perlu lagi merasa terbebani sampai harus membeli kartu baru untuk menaiki angkutan umum yang berbeda," ungkap Antonius.
"Dalam waktu dekat ini, rencananya kita akan mengeluarkan e-card khusus untuk kopaja. Jadi, kartu Transjakarta dengan kopaja akan berbeda," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, kartu elektronik tersebut diterbitkan karena tarif antara kedua angkutan umum itu berbeda, tarif Transjakarta Rp3.500 sedangkan kopaja Rp6.000.
"Kalau kartunya hanya satu, nanti akan sulit diketahui apakah calon penumpang ingin naik bus Transjakarta atau kopaja karena tarifnya berbeda, makanya kita buat jadi dua kartu," ujar Antonius.
Dia menuturkan perbedaan kartu tersebut tidak akan terjadi apabila pihak kopaja bersedia menyamakan tarifnya dengan bus Transjakarta, sehingga e-card Transjakarta dapat terintegrasi dengan kopaja.
"Sebetulnya, kalau tarif kopaja bisa sama seperti Transjakarta, yakni Rp3.500, maka kita tidak perlu sampai bikin dua kartu. Cukup satu kartu saja, tapi bisa dipakai untuk naik berbagai angkutan umum," katanya.
Meskipun demikian, dia mengungkapkan pihaknya tetap menginginkan agar kopaja bersedia mengintegrasikan diri sepenuhnya dengan Transjakarta.
"Dengan adanya integrasi tersebut, maka masyarakat tidak perlu lagi merasa terbebani sampai harus membeli kartu baru untuk menaiki angkutan umum yang berbeda," ungkap Antonius.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: