Padang (ANTARA News) - Kementerian Agama Sumatera Barat (Sumbar) menurunkan dua tim medis dalam dua sesi pemeriksaan jamaah haji Debarkasi Padang kloter pertama yang rencananya mendarat pada Kamis (9/10) malam dalam mengantisipasi penyebaran virus ebola dan MERS.

"Pada tahun ini kami menyiapkan dua tim kesehatan untuk mengecek kesehatan jemaah haji. Kedua tim itu dari Dinas Kesehatan Sumbar dan tim kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemnag Sumbar, Syamsuir, di Padang, Rabu.

Ia menyebutkan kedua tim ini akan ditempatkan di Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM) dan juga di Asrama Haji Padang.

Ia mengatakan setelah jamaah haji tersebut mendarat di BIM tim kesehatan akan langsung memeriksa mereka. "Begitu juga ketika jamaah haji telah tiba di asrama haji, tim kami akan langsung memeriksanya kembali," katanya.

Ia menjelaskan cara ini salah satu cara yang efektif untuk menutup cela kemungkinan virus itu menyebar di Padang karena selain mematikan, virus tersebut sangat cepat menular.

"Jika kedapatan teridentifikasi virus tersebut, jamaah haji ini akan dibawa ke RSUP M Djamil. Sementara bagi jamaah yang indentifikasi di Asrama Haji maka ia langsung kita tempatkan pada ruang isolasi yang ada pada asrama," sebutnya.

Kendati demikian, katanya, pihaknya belum mendapat kabar adanya jamaah haji debarkasi Padang yang positif terjangkit kedua virus mematikan tersebut.

"Saat ini belum terdengar jamaah haji asal Sumbar dan lainnya yang berada di Arab Saudi terkena virus itu. Namun dengan itu kami tidak boleh lengah dan tetap waspada dengan ancaman virus mematika tersebut," katanya.

(KR-AGP/H014)