Yogyakarta (ANTARA News) - Mantan juru bicara tim pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Khofifah Indar Parawansa mengatakan hubungan kubu Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat di parlemen adalah sebagai mitra politik, sehingga jangan saling menjegal dalam membangun kebijakan untuk masyarakat di masa mendatang.

"Posisinya (Koalisi Merah Putih- Koalisi Indonesia Hebat) adalah mitra, bukan justru saling menegasikan satu sama lain," kata Khofifah seusai menjadi pembicara dalam sebuah acara di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang berada di DPR serta MPR kedepan harus berjalan bersama pemerintah dalam memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat. Hal itu, menurut dia, dapat diwujudkan dengan musyawarah secara sehat dan bukan justru saling menolak kehendak satu sama lain.

"Jadi jangan sampai ketika ada satu kebijakan (pemerintah), asal tidak suka langsung ditolak," kata dia.

Kedua kubu koalisi tersebut, menurut dia, perlu mengedepankan komunikasi untuk membangun budaya musyawarah mufakat dan bukan saling mengalahkan.

"Sebab DPR-MPR bersama pemerintah kedepan justru harus memprioritaskan kebijakan yang produktif," tutur Khofifah.

Sementara itu, ia juga berharap seluruh kader yang memegang kursi pimpinan di DPR maupun MPR dapat memposisikan diri bukan hanya sebagai politisi namun juga negarawan, sehingga mengedepankan kepentingan negara di banding kelompok.

Seperti diketahui pimpinan di DPR-MPR secara keseluruhan didominasi oleh kader partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Di MPR, berhasil diketuai Zulkifli Hasan (PAN), serta Wakil Ketua MPR Mahyudin (Golkar), EE Mangindaan (Demokrat), Hidayat Nur Wahid (PKS), dan Oesman Sapta (DPD).

Sementara di DPR, diketuai Setya Novanto (Golkar) dan empat wakil ketua yakni Fadli Zon (Gerindra), Agus Hermanto (Demokrat), Fahri Hamzah (PKS) dan Taufik Kurniawan (PAN).
(KR-LQH/C004)