Makkah (ANTARA News) - Jamaah haji Indonesia diingatkan tidak membawa air zamzam karena setiap jamaah sudah diberi jatah masing-masing lima liter, kata Kepala Kantor Urusan Haji Indonesia, Daerah Kerja Makkah, Endang Jumali.
"Pada saat penimbangan barang akan diperiksan apakah ada air atau tidak di koper," kata Endang di Makkah, Rabu.
Ia mengatakan jika ditemukan air di dalam koper saat penimbangan maka air akan dikeluarkan. Jika jamaah tidak mau maka koper akan dikeluarkan dan jamaah diminta mengurus sendiri kopernya, dengan terlebih dahulu menandatangani surat bahwa yang bersangkutan tidak mau meninggalkan zamzam dan tidak mau mengirim barang
melalui perusahaan yang telah ditunjuk.
Selanjutnya, jika ternyata jamaah berhasil meloloskan airnya dalam koper dan kemudian ternyata ketahuan di bandara sebelum keberangkatan maka koper itu akan dipisahkan. Selanjutnya, pihak kargo yang bertanggung jawab untuk mengirimnya setelah air dikeluarkan. "Sehingga koper akan tiba di Tanah Air lebih lama," katanya.
Endang mengatakan sebenarnya perusahaan kargo diminta untuk mengadakan alat detektor air. Namun karena proses pengadaannya cukup lama maka alat terlambat datang. Akibatnya untuk mengeceknya, saat penimbangan komper akan digoyang-goyang untuk mengetahuinya.
Endang mengatakan tahun ini setiap jamaah akan mendapat lima liter air. Pada tahun lalu, katanya, setiap jamaah ada yang mendapat 10 liter (yang menggunakan penerbangan Saudia Arabian Airline) dan lima liter yang
menggunakan Garuda. "Karena ada kecemburuan maka sekarang dibuat rata masing-masing lima liter," katanya.
Ia mengatakan air zamzam itu telah dikirim sebelumnya dengan pesawat yang mengantar jamaah dari Indonesia ke Arab Saudi. Saat kembali ke Tanah Air, pesawat kosong sehingga diminta mengangkut air zam-zam. "Ini kontraknya dengan maskapai penerbangan," katanya.
Menurut Endng, air zamzam akan diberikan kepada jamaah di debarkasi.
Akibatnya jika jamaah bawa air zamzam di koper
8 Oktober 2014 18:04 WIB
ILUSTRASI-Air zam zam (FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo)
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: