Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Kabut asap akibat kebakaran lahan beberapa bulan terakhir telah membuat seribu lebih balita di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, terserang infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).

"Kasihan anak-anak jadi sakit akibat asap. Kemarin anak saya sempat sakit flu dan batuk karena asap kebakaran lahan. Saya masih waswas karena sekarang asapnya malah tambah parah," kata Budi, seorang warga Sampit, Rabu.

Kabut asap yang bertambah parah dikhawatirkan akan membuat kasus ISPA kian meningkat. Para bayi berusia di bawah lima tahun termasuk kelompok yang rentan terserang penyakit akibat pengaruh asap ini.

Pengelola Data pada Dinas Kesehatan Kotim, Subagiyo, menyebutkan jumlah kasus ISPA pada balita beberapa bulan terakhir cukup tinggi dan menunjukkan tren yang meningkat.

Selama Juli lalu jumlah kasus balita yang terserang ISPA tercatat 310 kasus, kemudian pada Agustus meningkat menjadi 363 kasus. Peningkatan kecil kembali terlihat pada September lalu yang tercatat sebanyak 384 kasus. Jika dijumlahkan, total kasus ISPA pada balita selama tiga bulan tersebut sebanyak 1.057 kasus.

Data tersebut merupakan laporan dari 20 puskesmas dan puskesmas pembantu yang tersebar di 17 kecamatan yang ada di Kotim.

Saat ini pendataan terus dilakukan dan jajaran dinas kesehatan setempat terus melakukan pencegahan dengan membagikan puluhan ribu masker gratis kepada masyarakat.

Pekatnya asap setiap pagi beberapa pekan terakhir telah disikapi Dinas Pendidikan Kotim dengan menunda waktu masuk sekolah menjadi pukul 07.30 WIB.

Kebijakan ini diharapkan bisa mencegah pelajar terserang penyakit akibat asap karena biasanya asap mulai berkurang saat siang.