Chicago (ANTARA News/Xinhua) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tnggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena ekuitas AS dan dolar jatuh.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 5,1 dolar AS, atau 0,42 persen, menjadi menetap di 1.212,4 dolar AS per ounce.

Indeks dolar turun 0,2 persen menjadi 85,79 pada Selasa.

Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan tahun berikutnya, memperingatkan pertumbuhan ekonomi lebih lemah di negara-negara zona euro inti, Jepang dan di negara-negara berkembang besar. Hal ini telah meningkatkan daya tarik emas sebagai "safe haven" untuk investasi.

Menggaungkan perkiraan IMF, Jerman melaporkan penurunan yang jauh lebih besar dari perkiraan dalam produksi industri pada Agustus, yang sebenarnya adalah penurunan terbesar sejak awal 2009.

Data menunjukkan emas berjangka turun di bawah 1.200 dolar AS per ounce telah memicu para investor memperbarui permintaan untuk logam mulia.

Indeks Investor Emas, yang mengukur keseimbangan pelanggan menambah kepemilikan emas atas pengurangan mereka, naik ke tertinggi tujuh bulan 53,4 pada September dari 51,7 pada Agustus.

Tiongkok, konsumen emas global terkemuka, akan kembali ke pasar emas setelah hari libur nasional selama seminggu yang berakhir pada 8 Oktober.

Perak untuk pengiriman Desember naik 1,5 sen, atau 0,09 persen, menjadi ditutup pada 17,24 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari melonjak 12,7 dolar AS, atau 1,02 persen, menjadi ditutup pada 1.261,9 dolar AS per ounce.

(A026)