Pria pelompat Menara BCA seorang direktur perusahaan
7 Oktober 2014 22:07 WIB
Petugas mengangkat jasad korban yang diduga melakukan bunuh diri di Menara BCA, Jakarta, Selasa (7/10). Korban dengan nama Sulaiman Tanudjaja (45) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 56 Menara BCA dan tubuh korban sempat menimpa mobil Innova dengan nomor polisi B-1329-SOT. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Pria yang melompat dari Menara BCA Thamrin, Jakarta Pusat, ternyata diketahui sebagai seorang Direktur Utama Global Label Printing, Sulaiman Tanujaya, kantornya berada di daerah Jakarta Barat.
"Dia seorang pemimpin perusahaan, kami dapat data ini dari kartu nama dan informasi dari keluarga," kata Kepala Polisi Sektor Jakarta Pusat, Gunawan, Selasa.
Motif belum bisa diungkap, apakah permasalahan perusahaan, keluarga atau pun pribadi, karena berkas masalah ini akan dilimpahkan di Polres Jakarta Pusat.
Sementara itu di lokasi kejadian, datang seorang warga dengan mata berkaca-kaca menaiki motor matik masih memakai helm bersandar di pinggir jalan mengaku mengenal korban dan sebagai salah satu karyawan dari Sulaiman.
"Saya mendengar informasi mengenai orang jatuh dengan ciri-ciri seperti bos-ku, jadi saya beranikan diri untuk melihat langsung," kata pegawai yang tidak mau menyebutkan identitasnya karena masih terkejut.
Pada hari ini harusnya Sulaiman mengadakan rapat dengan para sales dan beberapa rekan kerja, namun ditunggu-tunggu tidak kunjung datang, justru kabar duka yang tiba.
"Jadwalnya hari ini adalah evaluasi dengannya, namun, dari tadi ditunggu dan ditelfon tidak diangkat, ini tidak seperti biasanya," tuturnya.
Tidak ada firasat atau tanda-tanda Sulaiman akan mengakhiri hidup dengan cara seperti ini, karena menurut pegawainya ia dikenal sebagai orang yang ramah, loyal, disiplin dan tegas.
"Bos saya orangnya baik, saya sedih sekali mendengar kabar seperti ini, saya belum tahu nanti perusahaan akan bertindak seperti apa," katanya.
Ia mempunyai karyawan di Global Label Printing sekitar 70 orang, itu belum termasuk dengan anak cabang perusahaan yang sering bekerjasama dalam bidang percetakan.
(SDP-60/A029)
"Dia seorang pemimpin perusahaan, kami dapat data ini dari kartu nama dan informasi dari keluarga," kata Kepala Polisi Sektor Jakarta Pusat, Gunawan, Selasa.
Motif belum bisa diungkap, apakah permasalahan perusahaan, keluarga atau pun pribadi, karena berkas masalah ini akan dilimpahkan di Polres Jakarta Pusat.
Sementara itu di lokasi kejadian, datang seorang warga dengan mata berkaca-kaca menaiki motor matik masih memakai helm bersandar di pinggir jalan mengaku mengenal korban dan sebagai salah satu karyawan dari Sulaiman.
"Saya mendengar informasi mengenai orang jatuh dengan ciri-ciri seperti bos-ku, jadi saya beranikan diri untuk melihat langsung," kata pegawai yang tidak mau menyebutkan identitasnya karena masih terkejut.
Pada hari ini harusnya Sulaiman mengadakan rapat dengan para sales dan beberapa rekan kerja, namun ditunggu-tunggu tidak kunjung datang, justru kabar duka yang tiba.
"Jadwalnya hari ini adalah evaluasi dengannya, namun, dari tadi ditunggu dan ditelfon tidak diangkat, ini tidak seperti biasanya," tuturnya.
Tidak ada firasat atau tanda-tanda Sulaiman akan mengakhiri hidup dengan cara seperti ini, karena menurut pegawainya ia dikenal sebagai orang yang ramah, loyal, disiplin dan tegas.
"Bos saya orangnya baik, saya sedih sekali mendengar kabar seperti ini, saya belum tahu nanti perusahaan akan bertindak seperti apa," katanya.
Ia mempunyai karyawan di Global Label Printing sekitar 70 orang, itu belum termasuk dengan anak cabang perusahaan yang sering bekerjasama dalam bidang percetakan.
(SDP-60/A029)
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: