Bandara Melalan masih ditutup akibat kabut asap
6 Oktober 2014 18:48 WIB
Diselimuti Kabut Asap. Sebuah pesawat siap tinggal landas setelah mengalami penundaan akibat kabut asap yang menyelimuti Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru Kalsel, Selasa (2/10). Dalam seminggu terakhir empat maskapai yang melayani enam rute penerbangan pagi dari Bandara Syamsudin Noor mengalami keterlambatan 1-2 jam setiap hari akibat kabut asap yang cukup tebal. (FOTO ANTARA/Herry Murdy Hermawan)
Samarinda (ANTARA News) - Bandara Melalan yang terletak di Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur hingga Senin masih ditutup akibat kawasan itu masih tertutup kabut asap.
"Hingga hari ini (Senin) operasional bandara masih ditutup akibat kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Kutai Barat," ungkap Kepala Tata Usaha Bandara Melalan, Samsudin, dihubungi dari Samarinda, Senin sore.
Kabut asap yang menyelimuti Bandara Melalan kata Samsudin, pada Senin semakin pekat dibanding pekan lalu.
"Pada Jumat (3/10) jarak pandang di Bandara Melalan di bawah 500 meter dan hari ini justru semakin pekat sehingga demi keselamatan penerbangan, aktivitas bandara ditutup hingga waktu yang belum bisa kami tentukan. Jika kondisi sudah normal maka operasional bandara akan kembali dibuka," kata Samsudin.
Bandara Melalan yang dengan panjang landas pacu 1.050 meter atau satu kilo lima puluh meter itu kata Samsudin setiap hari melayani enam kali penerbangan menuju ke Kota Samarinda, Balikpapan dan Data Dawai, Kabupaten Mahakam Ulu dengan tiga maskapai penerbangan yakni, Susy Air, Kalstar serta Aviastar.
"Hari ini (Senin) terdapat enam kali penerbangan yakni pesawat Kalstar dengan rute penerbangan ke Kota Samarinda dan Kota Balikpapan serta Aviastar yang melayani rute penerbangan ke Data Dawai, Kabupaten Mahakam Ulu," katanya.
"Kami belum tahu sampai kapan penutupan ini dilakukan tetapi yang jelas, jika kabut asap sudah berkurang dan dinyatakan sudah aman bagi penerbangan maka aktivitas Bandara Melalan akan kembali dioperasikan," ungkap Samsudin.
Bandara Melalan mulai ditutup sejak Rabu (1/10) akibat sebagian wilayah Kabupaten Kutai Barat khususnya Kecamatan Melak diselimuti kabut asap.
"Pada Rabu (1/10), penerbangan dari Bandara Data Dawai di Kabupaten Mahakam Ulu terpaksa dialihkan ke Bandara Temindung Samarinda akibat Bandara Melalan tertutup kabut asap dengan jarak pandang dibawah 500 meter," ujar Samsudin. (*)
"Hingga hari ini (Senin) operasional bandara masih ditutup akibat kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Kutai Barat," ungkap Kepala Tata Usaha Bandara Melalan, Samsudin, dihubungi dari Samarinda, Senin sore.
Kabut asap yang menyelimuti Bandara Melalan kata Samsudin, pada Senin semakin pekat dibanding pekan lalu.
"Pada Jumat (3/10) jarak pandang di Bandara Melalan di bawah 500 meter dan hari ini justru semakin pekat sehingga demi keselamatan penerbangan, aktivitas bandara ditutup hingga waktu yang belum bisa kami tentukan. Jika kondisi sudah normal maka operasional bandara akan kembali dibuka," kata Samsudin.
Bandara Melalan yang dengan panjang landas pacu 1.050 meter atau satu kilo lima puluh meter itu kata Samsudin setiap hari melayani enam kali penerbangan menuju ke Kota Samarinda, Balikpapan dan Data Dawai, Kabupaten Mahakam Ulu dengan tiga maskapai penerbangan yakni, Susy Air, Kalstar serta Aviastar.
"Hari ini (Senin) terdapat enam kali penerbangan yakni pesawat Kalstar dengan rute penerbangan ke Kota Samarinda dan Kota Balikpapan serta Aviastar yang melayani rute penerbangan ke Data Dawai, Kabupaten Mahakam Ulu," katanya.
"Kami belum tahu sampai kapan penutupan ini dilakukan tetapi yang jelas, jika kabut asap sudah berkurang dan dinyatakan sudah aman bagi penerbangan maka aktivitas Bandara Melalan akan kembali dioperasikan," ungkap Samsudin.
Bandara Melalan mulai ditutup sejak Rabu (1/10) akibat sebagian wilayah Kabupaten Kutai Barat khususnya Kecamatan Melak diselimuti kabut asap.
"Pada Rabu (1/10), penerbangan dari Bandara Data Dawai di Kabupaten Mahakam Ulu terpaksa dialihkan ke Bandara Temindung Samarinda akibat Bandara Melalan tertutup kabut asap dengan jarak pandang dibawah 500 meter," ujar Samsudin. (*)
Pewarta: Amirullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: