Presiden AIPU puji rencana Swedia akui negara Palestina
5 Oktober 2014 17:37 WIB
Dokumentasi demonstran Palestina menggunakan katapel untuk melemparkan batu ke arah tentara Israel dan berdiri di sebelah ban terbakar dalam bentrokan menyusul protes keras menentang pemukiman Yahudi, di Qadomem, desa Kofr Qadom dekat Nablus, Tepi Barat, Jumat (26/9). (REUTERS/Mohamad Torokman)
Kuwait (ANTARA News) - Ketua Uni Antar-Parlemen Arab (AIPU), Marzouq Al-Ghanim, memuji rencana pemerintah Swedia mengakui negara Palestina.
"Langkah Swedia itu upaya penting mengakhiri ketidakseimbangan di antara yang seharusnya menjadi mitra dalam perdamaian dan pendukung penyelesaian dua-negara," kata Al-Ghanim, ketua Majelis Nasional Kuwait, dalam pernyataan pers, Sabtu.
Dia menyatakan keberhasilan suatu proses politik mensyaratkan dua pihak dengan relatif status sama.
Al-Ghanim menyatakan harapan bahwa negara-negara lain Eropa akan mengikuti dan mengakui negara Palestina untuk membantu mengakhiri konflik Timur Tengah yang berbasis pada solusi dua-negara.
Pada Jumat, Perdana Menteri Swedia, Stefan Lofven, mengumumkan rencana negara Nordik itu mengakui Palestina.
"Konflik antara Israel dan Palestina hanya dapat diselesaikan dengan solusi dua negara, dibicarakan sesuai dengan hukum internasional," kata Lofven Jumat, selama pidato pelantikannya di parlemen.
"Sebuah solusi dua negara membutuhkan saling pengakuan dan kemauan untuk ko-eksistensi damai. Swedia karena itu akan mengakui negara Palestina," katanya
"Langkah Swedia itu upaya penting mengakhiri ketidakseimbangan di antara yang seharusnya menjadi mitra dalam perdamaian dan pendukung penyelesaian dua-negara," kata Al-Ghanim, ketua Majelis Nasional Kuwait, dalam pernyataan pers, Sabtu.
Dia menyatakan keberhasilan suatu proses politik mensyaratkan dua pihak dengan relatif status sama.
Al-Ghanim menyatakan harapan bahwa negara-negara lain Eropa akan mengikuti dan mengakui negara Palestina untuk membantu mengakhiri konflik Timur Tengah yang berbasis pada solusi dua-negara.
Pada Jumat, Perdana Menteri Swedia, Stefan Lofven, mengumumkan rencana negara Nordik itu mengakui Palestina.
"Konflik antara Israel dan Palestina hanya dapat diselesaikan dengan solusi dua negara, dibicarakan sesuai dengan hukum internasional," kata Lofven Jumat, selama pidato pelantikannya di parlemen.
"Sebuah solusi dua negara membutuhkan saling pengakuan dan kemauan untuk ko-eksistensi damai. Swedia karena itu akan mengakui negara Palestina," katanya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: