Jakarta (ANTARA News) - Masjid Negara RI Istiqlal tidak akan membagikan paket daging kurban langsung kepada masyarakat pada Hari Raya Idul Adha Minggu (5/10), kata Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Mubarak di Jakarta, Sabtu.
"Tahun ini tidak ada pembagian langsung kepada masyarakat, tidak ada lagi antrian berdesak di Istiqlal. Biar masyarakat tetap di tempat masing-masing, nanti paket daging kurban diantar oleh panitia masjid, mushala dan panti asuhan yang telah terdata di kami," kata Mubarak.
Dia menjelaskan sistem pembagian paket daging kurban untuk Idul Adha tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dimana pihak panitia kurban Istiqlal biasanya membagikan kupon kepada masyarakat untuk kemudian ditukarkan dengan paket daging.
Hal itu, lanjut Mubarak, menjadi bagian dari program Pelayanan Prima Istiqlal 2014 yang dimaksudkan untuk memberikan perubahan lebih baik dalam melayani umat.
Pembagian paket daging kurban diberikan kepada masjid, musala dan panti asuhan yang berada di Pasar Baru, Gambir, Senen, Johar Baru, Kemayoran, Tanah Abang dan Cempaka Putih.
"Jadi nanti setelah disembelih, petugas kami dari Masjid Istiqlal akan mengantarkan ke sub-rayon yang ada di Jakarta Pusat. Seluruh komunitas yaitu masjid, mushala dan panti asuhan tersebut sudah terhimpun datanya di kami dan sudah kami verifikasi," jelasnya.
Pelaksanaan Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal akan berlangsung Ahad pagi pukul 07.00 WIB dan rencananya dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wapres Boediono beserta Herawati, jajaran pejabat Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II serta sejumlah perwakilan negara sahabat.
Selain itu, Presiden dan Wapres terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla juga termasuk dalam undangan Shalat Ied di Masjid Istiqlal.
"Setelah Shalat Ied, Presiden akan menyerahkan secara simbolis hewan kurbannya kepada perwakilan Kementerian Agama untuk kemudian diserahkan ke Masjid Istiqlal," ujarnya.
Istiqlal tidak bagikan langsung daging hewan kurban
4 Oktober 2014 16:49 WIB
Hewan kurban. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Tags: